539 Santri Ponpes di Banyuwangi Positif COVID-19, 4.800 Orang Diuji Swab

SURABAYA - Tim tracing Gugus Tugas COVID-19 Pemprov Jawa Timur terus bergerak menangani penyebaran kasus corona baru di Pondok Pesantren Darussalam, Dusun Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 4.800 yang menjalani tes swab.

"Hasilnya diprediksi keluar dua hingga tiga hari ke depan," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, dikonfirmasi, Selasa, 1 September.

Sambil menunggu hasil tes swab keluar, tim Gugus Tugas memberlakukan karantina para santri selama 14 hari. Ini dilakukan agar tidak terjadi penyebaran di lingkungan Ponpes.

"Karena awal presentasi positivity ratenya tinggi, sehingga harus dilakukan isolasi blokade ketat selama 14 hari," kata Kohar.

Selama isolasi, Kohar memastikan kebutuhan logistik disediakan pemerintah. Sebanyak 18 ribu porsi makanan per hari disiapkan, terdiri dari sarapan, makan siang dan makan malam penghuni pondok. Di mana jumlah santri di pondok tersebut mencapai sekitar 5 ribu orang. 

"Pemerintah juga menyuplai vitamin, dan makanan berprotein dan bergizi untuk santri," ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan tim gabungan yakni Kemenkes, Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, Polri dan TNI ikut membantu penanganan COVID-19 di klaster pesantren tersebut.

"Kami juga telah menyediakan ruang khusus isolasi untuk memisahkan santri yang positif dan yang sehat," ujarnya.

Hingga saat ini, ada sekitar 539 santri di PP Darussalam, Banyuwangi terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah tersebut didapat setelah hasil swab yang dilakukan Sabtu, 29 Agustus 2020, mendeteksi adanya 340 santri yang terpapar COVID-19. 

"Sebagian besar mereka positif tanpa gejala. Santri yang terpapar COVID-19 relatif muda, yakni masih SMP-SMA," jelasnya. 

"Mereka dilakukan isolasi dengan pemantauan kesehatan. Apakah gejalanya tampak atau tidak. Semuanya didukung makanan dan vitamin," imbuh Kohar.