NATO Tolak Tuntutan Rusia untuk Tarik Pasukan dari Bulgaria dan Rumania
JAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menolak tuntutan Rusia untuk menarik pasukannya dari Bulgaria dan Rumania, Jumat.
Langkah ini diumumkan ketika upaya diplomatik berlanjut dalam upaya untuk mencegah perang di Eropa setelah Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.
"NATO tidak akan melepaskan kemampuan kami untuk melindungi dan mempertahankan satu sama lain, termasuk dengan kehadiran pasukan di bagian timur aliansi itu," kata juru bicara NATO Oana Lungescu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TASS 22 Januari.
Moskow telah menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari NATO, dengan aliansi keamanan tersebut akan menghentikan ekspansinya dan kembali ke perbatasannya pada tahun 1997.
Sebelumnya pada Hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan jaminan keamanan yang dicari Moskow dari Barat, termasuk ketentuan yang mengharuskan pasukan NATO meninggalkan Rumania dan Bulgaria.
Menjawab pertanyaan tentang apa artinya itu bagi Bulgaria dan Rumania, yang bergabung dengan NATO setelah 1997, kementerian mengatakan Rusia ingin semua pasukan asing, senjata dan perangkat keras militer lainnya ditarik dari negara-negara itu.
NATO menolak tuntutan ini, dengan mengatakan bahwa mereka akan menciptakan anggota NATO kelas satu dan dua, yang tidak dapat diterima oleh aliansi tersebut.
Baca juga:
- Masih Muda, PM Finlandia Berani Tegas Soal NATO: Tidak Ada yang Bisa Mempengaruhi Kita, Bukan AS, Bukan Rusia
- Mahkamah Agung AS Tolak Permintaan Donald Trump untuk Merahasiakan Catatan Penyerangan Capitol Hill
- Tegas Peringatkan Moskow, Presiden Biden: Akan Jadi Bencana Bagi Rusia Jika Mereka Menginvasi Ukraina
- Dinilai Tak Becus Tangani Unjuk Rasa, Presiden Kazakhstan Tokayev Pecat Menteri Pertahanan Bektanov
"Kami menolak gagasan tentang pengaruh di Eropa. Kami akan selalu menanggapi setiap kerusakan lingkungan keamanan kami, termasuk melalui penguatan pertahanan kolektif kami," terang juru bicara NATO.
"NATO waspada dan terus menilai kebutuhan untuk memperkuat bagian timur Aliansi kita," tegasnya.