Taliban Mintan Negara Muslim Akui Pemerintahan Afghanistan, PM Akhund: Bukan untuk Kami, Tapi Rakyat
JAKARTA - Perdana Menteri Afghanistan di bawah Taliban pada Hari Rabu menyerukan negara-negara Muslim, untuk menjadi yang pertama secara resmi mengakui Pemerintah Afghanistan yang merebut kekuasaan pada Agustus.
"Saya menyerukan negara-negara Muslim untuk memimpin dan mengakui kami secara resmi. Kemudian saya berharap kami dapat berkembang dengan cepat," jelas PM Mullah Mohammad Hassan Akhund pada konferensi di Kabul untuk mengatasi krisis ekonomi besar-besaran di negara itu, mengutip Korea Times dari AFP 19 Januari.
Hingga saat ini, belum ada negara yang mengakui Pemerintahan Taliban, dengan negara-negara Barat menyaksikan bagaimana kelompok Islam garis keras, yang terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia selama masa kekuasaan pertama mereka antara tahun 1996 dan 2001, akan memerintah kali ini.
Tetapi, negara-negara menghadapi tugas sulit untuk menyalurkan bantuan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang melanda tanpa menopang rezim, dengan banyak anggota dari apa yang disebut Taliban sebagai pemerintah sementara berada dalam daftar sanksi internasional.
Baca juga:
- BNPB Bantah Klaim Kunjungan ke Israel, Sebut Tidak Menerima Bantuan Selama Pandemi
- PM Malaysia Siap Bantu Gadis Keturunan Indonesia Dapat Status Kewarganegaraan, Ini Kata Kementerian Luar Negeri
- Kritik Pelecehan Nabi Muhammad, PM Pakistan Sampaikan Apresiasi Kepada Presiden Vladimir Putin
- Tegaskan China Tidak akan Menindas Tetangganya di Laut China Selatan, Menlu Wang Yi: Klaim Sepihak Tidak Tepat
"Kami tidak menginginkan bantuan siapa pun. Kami tidak menginginkannya untuk para pejabat," sebut PM Akhund, merujuk pada pengakuan pemerintah.
"Kami menginginkannya untuk publik kami," tandasnya, seraya menambahkan Taliban telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan dengan memulihkan perdamaian dan keamanan.