Menparekraf Sandi Uno Minta Kita Liburan di Dalam Negeri

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan uang di Indonesia lari ke luar negeri sebanyak belasan miliar dollar per tahun untuk berwisata.

Dia meminta uang sebanyak itu sebaiknya berputar di dalam negeri untuk membangkitkan perekoneomian nasional dan membuka lapangan kerja.

Sandiaga mengajak warga Indonesia berwisata di dalam negeri saja agar sektor pariwisata di Indonesia semakin bergeliat di tengah pandemi COVID-19.

"Karena ada 11 miliar dollar per tahun yang dibelanjakan oleh wisatawan Indonesia berwisata di luar negeri, dari total 11 juta orang," kata Sandiaga di Bali, Sabtu, 16 Januari.

Lebih lanjut Sandiaga menyampaikan wisatawan nusantara (wisnus) sudah mulai meningkat di beberapa daerah. Di Yogyakarta misalnya, kedatangan wisnus sudah mencapai 70 persen. Kemudian di Bandung sudah berada di atas 80 persen.

Namun Sandiaga berkata masih diperlukan upaya keras untuk menggeliatkan wisnus ke Bali dan Kepulauan Riau.

"Saya tiap hari ini terima laporan dari Pak Sikado (General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A.Y Sikado) untuk traffic masuk dan keluar. Jadi saya sangat ter-update. Saya lihat waktu Nataru kemarin pecah rekor, 26 ribu kunjungannya," terangnya.

Sandiaga menyampaikan kehadiran wisnus di berbagai destinasi di Indonesia diharapkan dapat menjadi pengganti dari minimnya kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).

"Strateginya adalah bagaimana wisatawan nusantara bisa menjadi paling tidak ada replacement dari wisatawan mancanegara," kata dia.

Terkait hal itu, Sandiaga mengaku meluncurkan program 'Di Indonesia Aja' dengan kerja sama dengan seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Nah ini yang saya sekarang lagi merumuskan, bagaimana kualitas wisatawan nusantara semakin baik, bagaimana mereka juga nyaman bisa berwisata dengan COVID-19 yang terkendali," harap Sandiaga.

Di sisi lain, Sandiaga berkata kehadiran wisman ke Pulau Dewata masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga, dia juga berharap ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali juga mengarahkan berbagai programnya itu ke wisnus.

"Karena kalau kita tunggu wisatawan mancanegara akan memakan waktu. Ini saatnya untuk we back, we back-nya ke wisatawan nusantara, dengan mungkin room ratenya bisa lebih terjangkau, mungkin average spending-nya lebih rendah," pinta Sandiaga.

"Tapi kita akan dapatkan kepastian karena mereka tetapi memilih Bali daripada mereka berlibur ke Turki. It's time for Bali," ujar Sandiaga.