Canda Ganjar ke Kader PDIP Banyubiru yang Rumahnya Mau Direnovasi: Boleh Diposting? Nanti Marah, Terus Dikembalikan

KABUPATEN SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo tak jera memperbaiki rumah-rumah tak layak huni warga Jawa Tengah. Kali ini dia mau memperbaiki rumah Wakil Ketua PAC PDIP Banyubiru, Suryono.

Sebelumnya Fajar Nugroho, wakil ketua PAC PDIP Temanggung yang mendapat bantuan dari Ganjar mengembalikan semua pemberian orang nomor satu itu. Katanya dia tersinggung dengan Ganjar karena proses kedatangan hingga penyerahan bantuan malah diposting di sosmed.

Kali ini, Ganjar yang sedang melakukan perjalanan dinas ke Magelang sengaja mampir ke rumah Suryono. Dia mendapat informasi, Suryono tinggal di rumah yang tidak layak huni. Ganjar datang, untuk bersilaturahmi sekaligus ingin memberikan bantuan renovasi rumah kepada salah satu kader PDIP itu.

"Monggo pinarak Pak Ganjar, ngapunten kondisi omahe kadhos meniko (maaf kondisi rumahnya seperti ini)," kata Suryono menyambut kedatangan Ganjar.

Rumah Suryono memang sangat sederhana. Rumah itu berukuran kecil, dengan lantai masih plester biasa.  Tak ada perabot mewah di rumah itu. Hanya ada kursi dan meja kayu sederhana di ruang tamu.

Atap rumah Suryono juga banyak berlubang. Apalagi, di bagian dapur, kondisinya lebih mengenaskan. Dinding dan kayu penyangga rumah sudah keropos. Genting banyak yang berlubang dan bocor saat hujan.

Namun, dapur itu merupakan bagian favorit bagi Suryono. Di bagian dapur itu, terpajang bendera PDIP dengan ukuran sangat besar. Selain itu, foto-foto tokoh PDIP juga dipajang di sana. Ada foto Soekarno, Megawati, Jokowi sampai Ganjar Pranowo.

"Lho ini kok besar sekali ini benderanya, keren ini. Wah ada foto-foto pak Soekarno juga, ini bu Megawati, Jokowi. Ini foto tahun berapa ini, sepertinya lama sekali ya. Ada foto saya sama Gus Yasin juga. Njenengan kader militan berarti pak," kata Ganjar saat memasuki bagian belakang rumah Suryono.

"Saya kader PDIP sejak 1997 pak, sudah lama sekali," kata Suryono.

Ganjar pun tersenyum melihat koleksi dan pernak-pernik PDIP milik Suryono. Koleksi itu semakin menegaskan, bahwa Suryono kader sejati.

"Purun mboten omahe didandosi (mau nggak rumahnya diperbaiki). Kalau mau nanti saya bantu perbaiki. Tapi syaratnya, bangunnya harus pakai gotong royong. Sambatan," ucap Ganjar.

Dengan senang hati Suryono menerima tawaran bantuan itu. Bahkan saat Ganjar menanyakan kapan siap gotong royong memperbaiki rumah, Suryono mengatakan siap kapan saja.

"Siap pak, kapan saja. Tinggal nunggu hari baik. Hari baiknya itu ya saat ada uangnya," canda Suryono yang membuat Ganjar terpingkal.

Saat itulah Ganjar melontarkan pertanyaan cukup menggelitik. Sambil bercanda, Ganjar menanyakan pada Suryono apakah dirinya keberatan jika video kunjungannya itu di-upload di media sosial miliknya.

"Kerso mboten nek kulo posting? Mengko nesu (nanti marah), terus bantuane dibalekke (kemudian bantuannya dikembalikan)," canda Ganjar.

"Mboten pak, kulo remen sanget kok dibantu (tidak dikembalikan pak, saya senang sekali dibantu)," jawab Suryono.

Ganjar menerangkan, sebenarnya tidak hanya kader PDIP yang menjadi sasaran dari program rehab rumah tidak layak huni. Semua masyarakat yang membutuhkan akan dibantu, karena Jateng sedang menggenjot penanganan kemiskinan ekstrem.

"Hanya saja, karena ini lagi ulang tahun partai (PDIP), ternyata ada kok kader kita yang juga perlu dibantu. Saya hanya ingin mengapresiasi kawan-kawan kita yang sudah berjuang sangat luar biasa. Mudah-mudahan manfaat dan barokah. Ini tondo tresno dari saya," kata Ganjar.