Fakta di Balik Perintah Presiden Turkmenistan Tutup 'Gerbang Negara': Kumpulkan Ilmuwan, Pernah Ganti Nama dan Gagal Dipadamkan

JAKARTA - Siapa sangka, di balik ketenarannya secara internasional sebagai salah satu ciri khas dan destinasi wisata, 'Gebang Neraka' menyita keprihatinan Presiden Turkmenistan.

Berangkat dari sejumlah pertimbangan, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov belum lama ini menyatakan keinginannya untuk menutup situs yang secara resmi bernama Kawah Darvaza tersebut.

Mengutip CNN 10 Januari, kawah ini terbentuk pada awal 1970-an, ketika tanah runtuh selama ekspedisi pengeboran gas Soviet. Para ilmuwan dilaporkan menyalakan api lubang besar untuk mencegah penyebaran gas alam, dan itu terus menyala sejak saat itu.

Meskipun kawah telah menjadi daya tarik wisata, Presiden Berdymukhamedov dilaporkan telah meminta kabinetnya untuk menemukan cara untuk menutup situs tersebut, menurut surat kabar pemerintah Neytralny Turkmenistan.

Ada beberapa alasan yang diberikan untuk memadamkan api yang terkenal: efek negatif pada kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitar; pemborosan sumber daya gas alam yang berharga; dan kerusakan lingkungan.

Menurut surat kabar itu, wakil perdana menteri Turkmenistan "diinstruksikan untuk mengumpulkan ilmuwan, dan jika perlu, untuk menarik konsultan asing guna menemukan solusi untuk memadamkan api.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga, yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan, menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," terang Presiden Berdymukhamedov, mengutip LiveScience dari AFP.

Darvaza Crater alias 'Gerbang Neraka' di Turkmenistan. (Wikimedia Commons/Tormod Sandtorv)

Kawah gas Darvaza yang jauh-kurang-apokaliptik, gerbangnya adalah lubang besar di gurun berukuran sekitar 230 kaki (70 meter) lebar dan setidaknya 65 kaki (20 meter) dalam.

Penggalian lubang dimulai pada tahun 1971 selama operasi pengeboran Soviet untuk mengekstraksi gas. Bencana terjadi ketika tanah di bawah anjungan pengeboran runtuh, dan anjungan itu jatuh ke gua gas alam.

Ketika gas metana berbahaya bocor ke udara, ahli geologi memutuskan untuk membakar kawah, memperkirakan bahwa gas di dalamnya hanya akan terbakar selama beberapa minggu.

Lima puluh tahun kemudian, Gerbang Neraka masih menyala, bahkan menjadi salah satu tujuan wisata utama Turkmenistan. Kawah ini semakin dikenal di dunia maya, setelah Presiden Berdymukhamedov merilis video dirinya mengemudikan mobil melalui padang pasir dekat lubang tersebut.

Untuk diketahui, melansir DW, Presiden Berdymukhamedov sebelumnya memerintahkan para ahli untuk memadamkan Gerbang Neraka pada 2010, meskipun upaya itu tidak berhasil. Pada 2018, presiden memerintahkan situs tersebut berganti nama menjadi 'Shining of Karakum.'

Presiden Berdymukhamedov sendiri telah memimpin Turkmenistan sejak 2006. Ia terkenal karena kecintaannya pada arsitektur emas dan marmer. Salah satu yang paling terkenal adalah patung emas raksasa anjing gembala Turkmenistan, ras favorit Presiden Berdymukhamedov dan salah satu simbol resmi negara.