Daun Tanaman Caladium Terkulai Layu, Mengapa? Ini 6 Penyebabnya
JAKARTA – Tanaman caladium memiliki daun bermotif indah. Tak pun bermotif, warnanya mengesankan kesegaran dan eksotis. Tanaman dengan habitat asli Brasil ini terkadang jadi terkulai layu. Terutama ketika menghadapi perubahan suhu ekstrim, misalnya dari siang yang terik dan tetiba turun hujan lantas daunnya jadi terkulai layu.
Namun tak setiap kelayuan daun disebabkan faktor perubahan suhu lingkungan hidup saja. Paling umum, penyebab daun keladi, sebutan populer dari tanaman caladium, adalah sebagai berikut.
1. Layu karena media tanah kurang lembap
Tanaman caladium suka dengan tempat hidup yang lembap. Tetapi tidak terlalu banyak air karena justru bisa membuat akarnya busuk. Cara paling tepat untuk mengidentifikasi penyebab daun keladi layu, cek setiap hari kelembapan tanahnya. Masukkan jari hingga 1-2 inci ke media tanam untuk mengetahui betul kelembapan tanah. Siram jika terasa kering atau semprokan air pada daun bisa membantu menciptakan kembali kelembapan alami, dilansir Gardeners Point, Rabu, 12 Januari.
2. Bentuk daun berubah karena kurang suplai oksigen
Caladium suka dengan tanah yang asam, tetapi menyirami tanaman secara berlebihan cenderung membuat tanaman keladi busuk. Penyiraman berlebihan akan menyumbat ruang udara di tanah dan mencegah udara mencapai akar. Ini memengaruhi kemampuan caladium mempertahankan bentuk daun dan struktur tanaman secara keseluruhan.
Rekomendasinya, pastikan tanah tetap gembur sehingga memungkinkan oksigen terserap akar dengan baik. Selain itu, lakukan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman caladium, jangan terlalu sering atau jangan sampai kekeringan. Ditambah lagi, cek kondisi akarnya, apabila akarnya mulai membusuk, potong atau pisahkan dari akar yang sehat.
3. Daun terbakar atau memutih karena terpapar sinar matahari langsung
Tepi daun caladium bisa berubah menjadi cokelat terbakar atau kuning dan mulai terkulai. Ini diebabkan terlalu terpapar sinar matahari. Tanaman keladi memang membutuhkan sinar matahari untuk menjaga kesuburan tumbuhnya. Tetapi tidak menyukai sinar matahari yang menyengat karena bisa merusak daun cantiknya.
Maka pindahkan caladium ke tempat yang teduh dan rapikan bagian tepi daun yang rusak. Anda bisa juga meletakkan penghalang seperti tirai supaya tidak terpapar sinar matahari langsung.
4. Suhu tidak ideal
Tanaman caladium merupakan tanaman tropis yang suhu idel tumbuhnya sekitar 21-29 derajat Celcius. Apabila suhu turun di bawah 20 derajat Celcius, daunnya akan layu dan tidak tumbuh segar. Maka salah satu yang bisa dilakukan ketika suhu kurang lembap, ialah dengan menutup tanaman dengan plastik untuk memerangkap kelembapan.
Baca juga:
5. Tingkat pH tanah kurang
Seperti yang telah disampaikan di atas, tanaman caladium menyukai tumbuh di tanah yang asam. Tingkat keasaman ideal sekitar 5,5, apabila kurang asam maka akan memengaruhi pertumbuhan daunnya. Paling tepat, berikan campuran tanah berlapis-lapis antara kompos, pupuk kandang, dan tanah. Paling atas, bisa ditutup dengan jerami pinus untuk menjaga tingkat kelembapan dan keasaman media tanam.
6. Daun menggulung dan permukaan tanah memutih karena kebanyakan pupuk
Pupuk merupakan nutrisi penting bagi pertumbuhan caladium, tetapi terlalu banyak pupuk tidak baik. Ketika porsi pupuk diberikan secara tepat, bisa dikenali dengan butiran putih di permukaan media tanah. Jika muncul butiran putih seperti garam, artinya Anda terlalu banyak memberikan pupuk.
Efek terlalu banyak pupuk adalah daun tanaman caladium bisa menggulung. Tentu tidak lagi jadi indah jika tanaman cantik ini melipat daunnya. Cara mengatasinya, buang daun yang rusak. Beri pupuk berkala saja, misalnya pupuk cair atau pelet pada musim tanam.