Cara Brian Epstein Membesarkan Nama The Beatles
JAKARTA - Brian Epstein, manajer band legendaris The Beatles, sangat berperan dalam membesarkan nama The Fab Four. Mungkin kalau tak ada dia, The Beatles tak akan melegenda seperti sekarang. Saking berpengaruhnya, dia disebut-sebut sebagai anggota kelima dari band asal Inggris tersebut.
Melansir History, Kamis 27 Agustus, Brian Epstein bagaimanapun juga, adalah orang yang benar-benar membawa band yang beranggotakan John Lennon (gitar, vokal), Paul McCartney (bass, vokal), George Harrison (gitar, vokal) dan Rino Starr (drum, vokal) ke dunia. Menurut John Lennon, sulit untuk melihat bagaimana mereka bisa bertahan tanpa orang yang telah mengelola setiap aspek yang ada pada The Beatles.
“Saya tahu bahwa kami dalam masalah saat itu. Saya tidak memiliki kesalahpahaman tentang kemampuan kami untuk melakukan apa pun selain bermain musik. Saya takut," kata John Lennon.
Epstein mulai berhubungan dengan The Beatles pada 1961. Ia sepenuhnya mengelola sendiri band tersebut dan tanpa kontrak rekaman.
Awal mula pertemuannya adalah ketika The Beatles baru saja kembali dari Hamburg dan menggelar pertunjukan di Liverpool's Cavern Club. Saat itu Epstein masih mengelola toko musik milik keluarganya di Walton Road, beberapa blok dari Cavern.
Epstein menceritakan kisahnya, dia tidak mengetahui apa-apa tentang The Beatles sampai dia kedatangan dua anak muda secara rutin mendatangi toko miliknya. Dua pemuda tersebut mengaku membuat rekaman di Hamburg sebagai grup pendukung untuk vokalis Pete Sheridan. Berdasarkan desas-desus, Epstein berusaha untuk bertemu The Beatles beberapa minggu kemudian.
Saat itu The Beatles belum terlihat seperti yang kita ketahui sekarang. Dari segi tampilan saja mereka masih mengenakan pakaian berbahan kulit hitam. Pentasnya baru sebatas membawakan lagu-lagu cover, dan belum punya kedisiplinan di atas panggung seperti makan minum sembarangan.
Kendati demikian, Epstein melihat ada potensi dalam diri mereka. Ia terpesona dengan karisma mereka.
Epstein lantas memaparkan apa saja potensi yang bisa The Beatles maksimalkan. Ia membocorkan beberapa strateginya. Gayung bersambut, pada 24 Januari 1962, Epstein secara resmi dipinang oleh John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Pete Best - drummer sebelum Ringo Starr.
Dirinya kemudian mulai mendandani The Beatles dengan menyuruh para personel mengenakan setelan jas. Sementara dalam aksi panggung Epstein menyisipkan pembeda pada The Beatles dengan meminta mereka membungkuk serempak setiap selesai membawakan lagu. Dalam hitungan bulan, ia berhasil mendapatkan kontrak rekaman pertama dengan Parlophone Records.
Nama The Beatles kian melambung di bawah asuhan Epstein. Namun sayang, umurnya tak panjang. Hari ini 27 Agustus 1967 Epstein mengembuskan nafasnya yang terakhir.
Dia ditemukan tak bernyawa di rumahnya yang berada di Sussex, Inggris, karena overdosis. Laporan autopsi menunjukkan bahwa overdosis yang dialami Epstein adalah suatu hal yang tidak disengaja akibat dari pengonsumsian pil tidur.
Member Kelima
Brian Epstein adalah orang yang membuat The Beatles tetap pada jalurnya, mengatur jadwal dan menjadi juara bagi The Beatles. Begitu pentingnya Epstein, Paul McCartney bahkan berkata: jika ada yang menjadi Beatle kelima, itu adalah Brian."
Hal tersebut benar adanya. Kurang dari tiga tahun setelah kematian Epstein, The Beatles pun bubar dan berpisah.
Baca juga:
“Setiap keberuntungan yang bisa mereka dapatkan, berhubungan dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat dan di tempat yang tepat yang mereka lakukan, sampai Brian meninggal,” kata Robert Rodriguez, penulis Revolver: How The Beatles Reimagined Rock 'n' Roll.
“Itu adalah keberuntungan yang luar biasa. Dan setelah itu hal-hal mulai runtuh dan mereka mengetahuinya setelahnya," tukasnya.