Gagal Capai Kesepakatan Pemindahan, Angkatan Laut Denmark Bebaskan Tiga Tersangka Perompak Nigeria
JAKARTA - Angkatan Laut Denmark telah membebaskan tiga tersangka perompak Nigeria yang ditangkap oleh sebuah kapal fregat di Teluk Guinea pada November lalu, setelah gagal menemukan negara di kawasan itu untuk membawa mereka, kata Angkatan Bersenjata Denmark pada Jumat.
Ketiganya, yang telah ditahan di atas kapal fregat Esbern Snare, dibebaskan pada Hari Kamis di sebuah perahu kecil dengan makanan dan bahan bakar yang cukup, untuk mencapai pantai dengan selamat ke pantai.
"Mereka tidak ada hubungannya dengan Denmark dan kejahatan yang didakwakan kepada mereka, dilakukan jauh dari Denmark. Mereka tidak pantas berada di sini, dan itulah mengapa saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan," kata Menteri Kehakiman Denmark Nick Haekkerup dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 7 Januari.
Pasukan di fregat, yang dikerahkan ke Teluk Guinea pada Oktober, menewaskan empat perompak di perairan selatan Nigeria pada akhir November, dalam operasi untuk melindungi pengiriman di tengah meningkatnya risiko keamanan dari perompak.
Sementara, empat tersangka lainnya dibawa ke kapal fregat, tetapi Denmark gagal mencapai kesepakatan dengan negara-negara di kawasan itu untuk memindahkan mereka.
Tersangka keempat, yang dirawat di rumah sakit di Ghana karena cedera, tidak dapat dilepaskan dengan aman di laut. Karena itu, telah dibawa ke Denmark untuk diadili, menurut Kementerian Kehakiman.
Dia akan diadili di depan hakim untuk pemeriksaan pendahuluan di pengadilan Kopenhagen pada Hari Jumat. Pengacaranya tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Pembebasan itu dilakukan sesuai dengan aturan internasional, terjadi di dekat perairan teritorial Nigeria di selatan Delta Niger, ungkap angkatan bersenjata kepada Reuters.
Baca juga:
- Presiden Filipina Duterte Perintahkan Aparat Tangkap Warga yang Enggan Divaksin COVID-19 dan Nekat Keluar Rumah
- Keras Peringatkan Rusia Soal Ukraina, Menlu Inggris: Rusia Adalah Agresor, NATO Selalu Defensif
- Dokter Ungkap Korban Pembantaian Militer Myanmar di Karenni Dibunuh dengan Cara Paling Kejam dan Tidak Manusiawi
- Militer Myanmar Penjarakan Pengawal Pribadi Wanita Kepercayaan Aung San Suu Kyi, Berasal dari Unit Anti-Teror
Untuk diketahui, Teluk Guinea telah menjadi titik panas pembajakan selama bertahun-tahun. Tetapi, insiden telah menurun sejak otoritas nasional meningkatkan upaya keamanan yang dibantu oleh kapal angkatan laut asing.