Soal Jagoan PDIP di Pilgub DKI: Bu Risma Dipuji, Gibran Dianggap Masih Perlu Belajar Banyak
JAKARTA - PDI Perjuangan punya segudang stok kader mumpuni untuk dijagokan dalam Pilkada DKI. Nama-nama seperti Tri Rismaharini dan Gibran Rakabuming adalah contohnya dan selalu masuk bursa Pilgub DKI.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ditanya secara khusus peluang kedua nama ini untuk menjadi Cagub DKI. Risma saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Sosial. Kalau Gibran masih sibuk memimpin Kota Solo.
Hasto menjelaskan, Risma telah membuktikan kepemimpinannya selama dua periode di Surabaya. Risma telah melakukan perubahan signifikan seperti merawat lingkungan hingga tata kota.
"Bu Risma dalam kepemimpinan selama 2 periode di Kota Surabaya mampu menunjukkan perubahan yang signifikan perubahan secara kultur. Sehingga masyarakat Surabaya, kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik melakukan tata kota yang mencerminkan keindahan kota Surabaya," kata Hasto di sela menghadiri acara Festival Kuliner Pendamping Beras di Gedung Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 7 Januari.
Sementara Gibran masih perlu membuktikan kepemimpinannya di Solo, seperti yang dilakukan Risma. Kata Hasto, Gibran banyak meminta ilmu kepada Risma dalam memimpin Solo.
"Ibu Risma menjadi salah satu pengajar yang menyampaikan berbagai aspek strategis tentang bagaimana membangun kota agar lebih manusiawi, agar setiap warganya bergotong royong dengan penuh kesadaran, memperindah kota, dan kemudian membawa kemajuan bagi setiap warganya," urai Hasto.
"Mas Gibran, beliau sudah terpilih sebagai Wali Kota Solo tentu saja harus juga membuktikan bagaimana kepemimpinan Mas Gibran agar kepemimpinan yang ideologis yang mengedepankan juga kultur nusantara, serta mampu membawa perubahan secara sistemik sebagaimana telah dilakukan oleh Bu Risma juga dapat dilakukan oleh Mas Gibran," tandas Hasto.
Namun Hasto menekankan kalau PDIP bukan cuma ada Gibran dan Risma. Hasto lalu menyebut nama Abdullah Azwar Anas yang juga pernah dan dianggap berhasil memimpin Banyuwangi selama dua periode. Ada juga Hendrar Prihadi atau Mas Hendy, Wali Kota Semarang yang juga dianggap sebagai sosok muda berhasil.
Dari Ngawi Jawa Timur, Hasto mengatakan PDIP memiliki Budi Sulistyono atau akrab disapa Mas Kanang, yang juga memerintah selama dua periode dan dianggap berhasil. Dari Bali, ada Bupati Gianyar I Made 'Agus' Mahayastra.
"Cukup banyak calon pemimpin, karena proses kaderisasi di sekolah partai, mereka layak untuk dicalonkan di Jakarta. Tapi skala prioritas saat ini untuk PDI Perjuangan adalah memperkuat seluruh jejaring partai hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Jakarta," ulas Hasto.
Siapa pun yang bakal dipilih nanti, PDIP ingin Gubernur DKI memiliki standar kinerja selevel Jokowi, Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat. Sebab PDIP menyadari Jakarta masih menghadapi berbagai persoalan seperti banjir yang belum terselesaikan. Atau tata kota yang bisa membuat seluruh warga DKI Jakarta merasa 'at home' dan mendapat kehidupan yang layak.
Baca juga:
- Paham Masalah Jakarta, Gerindra Setuju Kasetpres Heru jadi PJ Gubernur DKI
- Peluang Menang Sahroni di Pilgub DKI Kecil, Pengamat: NasDem Harus Usung Cagub Selevel Menteri
- Sekolah di Yogyakarta Targetkan PTM 100 Persen Pekan Ketiga Januari dengan Berbagai Syarat yang Harus Dipenuhi
- Bukan Hanya Sahroni, Partai Nasdem Punya Dua Nama Lain Jadi Kandidat di Pilkada DKI