Jadi Negara Pertama di Amerika Latin, Chili Berikan Vaksin COVID-19 Dosis Keempat Mulai Senin Pekan Depan

JAKARTA - Chili akan mulai menawarkan dosis keempat vaksin virus corona minggu depan kepada warga yang kekebalannya lemah, kata pemerintah Kamis, menjadi negara pertama di Amerika Latin dan salah satu yang pertama di dunia yang menawarkan dosis ekstra.

"Mulai Senin depan, 10 Januari, kami akan memulai proses vaksinasi massal baru dengan dosis keempat atau dosis booster kedua," ujar Presiden Chili Sebastian Pinera dalam konferensi pers, mengutip Reuters Jumat 7 Januari.

Chili memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dan telah dipuji sebagai model untuk tanggapannya terhadap pandemi, setelah memberikan dua dosis kepada lebih dari 85 persen populasinya. Sementara, sekitar 57 persen penduduknya telah menerima suntikan booster ketiga, menurut Our World in Data.

Pengumuman Chili datang ketika varian Omicron yang sangat menular menyebar ke seluruh dunia, dengan beberapa negara melaporkan beban kasus COVID-19 yang tinggi sepanjang masa, bahkan di antara populasi yang divaksinasi.

Sebagai gambaran, kasus infeksi di Meksiko meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu terakhir, sementara Peru memberlakukan pembatasan baru minggu ini.

"Keberhasilan Chili dalam proses vaksinasi, menempatkan kami di antara negara-negara terbaik di dunia dalam cara kami berhasil memerangi pandemi ini," jelas Presiden Pinera.

"Dan dengan dosis keempat ini kami berusaha untuk mempertahankan posisi kepemimpinan ini dan melindungi kesehatan dan kehidupan rekan-rekan kami," sambungnya.

Vaksin untuk dosis keempat akan menjadi kombinasi dari suntikan yang sama yang telah digunakan sejauh ini di Chili, termasuk Pfizer-BioNTech, Sinovac dan AstraZeneca, terang Menteri Kesehatan Enrique Paris.

"Kombinasi vaksin yang berbeda antara dosis pertama dan keempat ini harus memungkinkan "peningkatan respon imun," jelas Paris.

Untuk diketahui, Chili melaporkan kasus pertama varian Omicron pada awal Desember dan telah mengkonfirmasi 698 kasus varian ini yang telah dilaporkan. Sebagian besar terkait dengan orang yang bepergian ke luar negeri.