Tandatangani Persetujuan Perdagangan Jasa dengan Chili, Zulhas Targetkan Nilai Transaksi hingga 1 Miliar Dolar AS
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile José Miguel Ahumada menandatangani Protokol Perdagangan Jasa ke dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Chile pada hari ini, Senin, 21 November.

Protokol ini merupakan instrumen hukum bagi Persetujuan Perdagangan Jasa dalam persetujuan IC-CEPA yang telah diimplementasikan sejak 2019.

Zulhas dalam sambutannya menyampaikan jika Chili memiliki potensi yang besar bagi Indonesia untuk memasarkan produk barang dan jasa sebab Chili merupakan negara yang memiliki SDM yang unggul dan termasuk negara maju di antara negara di Amerika Latin.

"Dulu kita sudah pernah membuat perjanjian dengan Chili dan pertumbuhan perdagangan kita hampir setengah miliar dolar. Saya kira 3 sampai 4 tahun mendatang kita bisa menghasilkan 1 miliar dolar AS," ujarnya dalam sambutannya, Senin 21 November.

Ia menambahkan, dalam Persetujuan ini, Chile dan Indonesia membuka peluang yang cukup luas bagi sektor jasa arsitektur, jasa teknik (engineering), jasa telekomunikasi, jasa distribusi, dan jasa pariwisata.

Zulhas menegaskan, Indonesia optimistis Persetujuan Perdagangan Jasa IC-CEPA akan meningkatkan kepercayaan antara kedua negara untuk berdagang lebih banyak lagi, terutama bagi pelaku usaha Indonesia akan semakin antusias untuk memanfaatkan potensi perdagangan jasa dengan Chile.

Persetujuan Perdagangan Jasa IC-CEPA berhasil disepakati setelah sempat tertunda karena peningkatan kasus pandemi Covid-19 di kedua negara.

Selanjutnya, Indonesia dan Chile akan segera memulai proses ratifikasi hingga implementasi sesuai prosedur domestik masing-masing.

"Persetujuan ini diharapkan dapat mendorong sinergi dalam perluasan akses pasar serta memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 bagi Indonesia dan Chile. IC-CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral pertama yang dimiliki Indonesia dengan negara Amerika Latin. Kerja sama kedua negara harus terus dipererat dan dipertahankan," lanjut Zulhas.

Ia berharap, dengan kerja sama ini nantinya Chili dapat menjadi hub bagi Indonesia untuk melakukan ekspansi bisnis ke negara Amerika Latin lainnya seperti Kolombia, Ekuador,dan Peru.

"Kalau Chili bisa kita jadikan hub untuk ekspansi, potensinya sangat besar karena Amerika Latin punya uang dan mereka bia bayar produk barang dan jasa Indonesia," pungkasnya.