Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Tangkap KPK, Kang Emil: Ingat, Benteng Pertama Integritas, Melayani Lalu Profesional
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil turut prihatin atas kabar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kang Emil sapaan akrabnya mengaku saat ini belum mengetahui status hukum Rahmat Effendi pasca-OTT kemarin. Pihaknya akan terus memantau perkembangannya.
"Kami sedang telusuri berita selengkapnya, saya belum mengetahui situasi hukumnya. Namun turut prihatin atas berita OTT wali kota Bekasi oleh KPK," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, dilansir Antara, Kamis, 6 Januari.
Kang Emil menegaskan, apa pun status hukumnya ke depan, ia memastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak akan terganggu. Wakil wali kota Bekasi pun sudah menjamin pelayanan publik akan normal seperti biasa.
"Kami pastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak terganggu. Wakil wali kota juga sudah kami hubungi untuk memastikan pelayanan terjamin," tuturnya.
Baca juga:
- OTT di Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi Ditangkap Bersama Belasan Orang Lainnya Termasuk Pihak Swasta
- Sejumlah Fakta OTT di Bekasi: Wali Kota Rahmat Effendi Terjerat Hingga Temuan Uang
- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjerat OTT KPK, Dulu Pernah Bicara Korupsi Tak akan Pernah Jadi Budaya
- 2 Hari Sebelum Tertangkap KPK, Wali Kota Bekasi ke Bantargebang dan Bicara Pembangunan Merata
Pemda Provinsi Jabar terus berkomitmen bahwa pemberantasan korupsi terus ditegakkan. Bahkan bulan lalu KPK memberi penghargaan kepada Pemda Provinsi Jabar dalam pencegahan korupsi. "Tapi ada saja hal-hal di luar ekspektasi kita," ucap Kang Emil.
Ia berharap semua kepala daerah, maupun ASN di Jabar agar mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
Kang Emil meminta semua untuk fokus terhadap pekerjaan dan tidak melakukan pelanggaran etika. Menurutnya yang harus diutamakan adalah integritas, kemudian melayani dan profesional.
"Ingat, benteng pertama itu integritas, kedua melayani lalu profesional. Jangan dibalik profesional, melayani baru integritas," ujar Kang Emil