BMKG Sebut Anomali Cuaca jadi Pemicu Embun Upas di Dataran Tinggi Dieng dan Banjarnegara
JATENHG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali cuaca menjadi pemicu munculnya fenomena embun upas di dataran tinggi Dieng di wilayah Wonosobo dan Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah saat musim hujan.
"Fenomena embun upas pada umumnya terjadi saat puncak kemarau pada periode Juni sampai Agustus," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam siaran pers di Semarang, Antara, Selasa, 4 Januari.
Dia menjelaskan massa udara saat musim hujan pada umumnya lembab dan basah, serta dipengaruhi Monsym Asia yang cukup besar.
Berdasarkan data Automatic Weather Station (AWS) yang terpasang di Kawasan Candi Arjuna di Dieng, kata dia, kondisi cuaca di sekitar dataran tinggi itu sejak awal 2022 memang didominasi dengan kondisi cerah berawan dengan pemanasan yang cukup maksimal.
"Curah hujan rendah dengan perbedaan kelembapan udara yang signifikan antara siang dan malam hari," katanya.
Baca juga:
- Aturan Karantina Berubah Lagi, DPR Ingatkan Pemerintah Punya Alasan Jelas Terapkan Kebijakan
- Kasus Pungli PTSL, Kepala Desa Banyuglugur Situbondo Dijebloskan ke Tahanan
- Usulan Lemhanas Soal Kementerian Baru yang Bawahi Polri Belum Dibahas dan Dianggap Wacana Lama
- Mahfud: Wacana Kementerian Keamanan Dalam Negeri Sudah Lama, Pemerintah Belum Pernah Bicarakan
Ia menjelaskan wilayah dengan vegetasi yang bagus serta tutupan tanaman rendah memiliki potensi besar terjadi embun upas. Sementara itu cuaca cerah berawan mendominasi sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk kawasan dataran tinggi Dieng.
Dinamika atmosfer di sekitar dataran tinggi Dieng pada periode 1 hingga 4 Januari 2022 mendukung terjadinya embun upas karena hampir serupa dengan musim kemarau.
"Dengan dinamika atmosfer seperti ini, potensi terjadinya kabut yang bisa meningkat menjadi embun upas sangat besar terjadi," katanya.