Fenomena Embun Beku Muncul Lagi di Dieng
Embun beku di Dieng (Foto: Antara)

Bagikan:

BANJARNEGARA - Fenomena embun upas atau embun beku kembali muncul di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng. Suhu di Dieng tercatat minus tiga derajat celsius.

"Ini kemunculan kedua selama bulan Agustus, hari Sabtu (8/8) kemarin muncul pada suhu minus satu dan hari ini pada suhu minus tiga," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Objek wisata Dieng, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Sri Utami dikutip Antara, Minggu, 9 Agustus.

Dia menjelaskan kemunculan embun upas atau embun beku menjadi salah satu daya tarik wisata di lokasi tersebut. Banyak wisatawan yang datang ke Dieng karena ingin melihat fenomena ini.

Sri Utami mengatakan, sejumlah objek wisata di Dieng telah dibuka sejak 1 Agustus dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Sosialiasi mengenai protokol kesehatan ini selalu kami sampaikan kepada wisatawan, penggunaan masker, jaga jarak fisik, cuci tangan, dan menghindari kerumunan menjadi keharusan demi keamanan dan kenyamanan bersama," katanya.

Rombongan wisatawan akan dipandu oleh pemandu wisata yang sekaligus bertugas untuk mengingatkan soal protokol kesehatan.

"Rombongan dipandu oleh pemandu wisata, satu pemandu untuk sekitar 20 orang wisatawan salah satu fungsinya untuk mengingatkan soal protokol kesehatan," katanya.

Sri Utami megatakan, pada akhir pekan banyak wisatawan yang menginap di homestay yang ada di sekitar objek wisata.

"Ada juga wisatawan yang sengaja menunggu munculnya embun upas di areal parkir Candi Arjuna," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menambahkan saat musim kemarau, Dataran Tinggi Dieng memiliki kelembaban udara yang tinggi, berbeda dari daerah lainnya di Jawa Tengah.

Tingginya kelembaban udara tersebut akibat kompleksitas pegunungan dan tutupan lahan. Pada saat ini, embun upas atau embun beku terbentuk.

Dia menambahkan pola kelembaban udara harian di Dieng dapat menjadi jenuh atau terkondensasi menjelang pagi hari. Akibat suhu lingkungan yang sangat dingin, titik-titik air atau embun yang telah terbentuk tersebut kemudian berubah menjadi kristal es atau embun upas.