Kombucha, Apakah Benar-Benar Baik untuk Kesehatan Usus? Ketahui Faktanya
JAKARTA – Kombucha, teh fermentasi yang populer dan bisa ditemukan dimanapun. Menurut sejumlah ulasan, kombucha diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Mulai dari menjaga kekebalan tubuh, fungsi hati, kesehatan jantung, dan mendukung metabolisme.
Minuman fermentasi yang terbuat dari teh hijau atau teh hitam, gula, ragi, dan bakteri, dilansir Time, Selasa, 4 Januari, diyakini berasal dari Cina sejak 2000 tahun yang lalu. Koloni bakteri hidup yang disebut sebagai scoby ditambahkan dalam teh manis dan membiarkannya hidup dalam proses fermentasi selama beberapa minggu sampai jadi minuman dengan rasa campuran manis dan sedikit asam.
Kandungan dalam kombucha
Kombucha mengandung vitamin B, antioksidan, dan probiotik. Tetapi kandungannya secara spesifik tergantung cara pembuatannya. Maka, sangat disarankan untuk membaca label nutrisinya jika tak membuatnya sendiri di rumah.
Menurut database produk makanan USDA, kombucha yang dijual di toko mengandung sekitar 30 kalori dan 2-8 gram gula setiap 8 ons. Karena merupakan minuman fermentasi, dilansir Today, prosesnya menghasilkan alkohol. Dalam 1 botol setidaknya mengandung 1 persen yang mungkin bisa diabaikan kecuali bagi Anda yang harus menghindari alkohol.
Profesor kedokteran dan direktur Pusat Nutrisi di UCLA, Dr Zhaoping Li mengatakan bahwa penelitian terhadap kombucha belum dilakukan secara menyeuruh. Memang betul mengandung mikrobioma yang dibutuhkan manusia untuk menyokong kesehatan pencernaannya serta ada sejumlah manfaat dari bahan muasalnya, teh.
Apakah kombucha baik untuk pencernaan?
Proses fermentasi alami membuat makanan atau minuman mengandung sifat probiotik. Ketika mengonsumsinya, manfaat kesehatan organ cerna lebih seimbang. Banyak ahli gizi juga percaya bahwa kombucha mungkin bermanfaat bagi kesehatan usus meskipun mereka juga menyatakan diperlukan penelitian menyeluruh tentang hal tersebut.
Ahli diet terdaftar di New York City, Tracy Lockwood Beckerman mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari konsumsi kombucha. Seperti menyehatkan usus, mengurangi peradangan, dan menyediakan antioksidan karena probriotik. Tetapi klaim tersebut perlu dikonfirmasi lewat studi yang komprehensif, lanjut Beckerman.
Bagi Anda yang sedang menjalankan program diet, kombucha sangat membantu sebagai alternatif menu. Tetapi, menurut Maria Zamarripa, ahli diet terdaftar yang berbasis di Denver, mengonsumsi makanan kaya serat dari buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian tetap disarankan jadi menu utama untuk menjaga kesehatan usus.
Baca juga:
Cara minum kombucha
Tingkat pH yang rendah, seperti kombucha, tidak disarankan untuk diminum seharian. Asisten profesor di Depertemen Kedokteran Gigi di Stony Brook School of Dental Medicine, Clarisa Amarillas Gastelum mengatakan minum kombucha dalam sekali duduk. Minuman dengan pH rendah bisa mengikis email gigi. Tetapi Anda tetap bisa mengonsumsi kombucha berdasarkan saran Clarisa.
Lagi, kombucha juga mengandung kafein. Meskipun jumlah kandungan kafein lebih sedikit daripada kopi, teh, dan minuman kafein lainnya. Biasanya, kafein yang tersisa dari proses fermentasi teh sekitar 10-25 miligram setiap porsi, kata Colleen Chiariello, kepala ahli diet klinis di Departemen Makanan dan Nutrisi Rumah Sakit Syosset, New York.
Nah, jika Anda ingin mengonsumsinya setiap hari karena kesegaran dan rasa yang unik, tidak apa-apa menurut pakar nutrisi. Tetapi jika memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum mengonsumsinya konsultasikan pada dokter Anda. Bagi wanita hamil dan orang dengan masalah imun, disarankan untuk tidak mengonsumsinya karena bakteri hidup dalam minuman bisa menyebabkan penyakit.