Sri Mulyani: Biaya Perawatan Pasien COVID-19 Sepanjang 2021 Tembus Rp83 Triliun untuk 1,4 Juta Orang
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Dalam laporannya, Menkeu menyebut bahwa klaim pasien COVID-19 mencapai puluhan triliun.
Dia juga mengungkapkan jika hingga saat ini pemerintah masih menanggung biaya perawatan sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi warga masyarakat.
“1,4 juta pasien COVID-19 yang mendapat biaya perawatan senilai Rp83,3 triliun,” ujarnya ketika menggelar konferensi pers APBN Kita di kantornya, Senin, 3 Januari.
Dalam catatan VOI, pada 30 November 2021 realisasi biaya perawatan tercatat baru Rp49,6 triliun bagi 768.900 pasien. Ditengarai, melonjaknya klaim ini tidak lepas dari strategi pemerintah untuk segera menyelesaikan administrasi pembayaran di penghujung tahun.
Baca juga:
Lebih lanjut, Menkeu menuturkan dana tersebut disalurkan melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai institusi terdepan dalam menangani pandemi.
“Kemenkes yang tahun lalu anggarannya sebesar Rp43 triliun melonjak menjadi Rp151,8 triliun. Ini mayoritas penggunaan dana untuk pengadaan vaksin maupun vaksinasi, dan perawatan pasien,” sambung dia.
Kemudian, bendahara negara mengungkapkan alokasi sumber daya yang digelontorkan melalui Kemenkes tersebut merupakan bagian dari belanja barang pemerintah periode tahun lalu yang sebesar Rp525,4 triliun atau meningkat 24,8 persen dari LKPP 2020 yang sebesar Rp421,2 triliun.
“Jadi anggaran (Kementerian Kesehatan) yang Rp151 triliun itu habis untuk penanganan COVID-19,” tutup Menkeu Sri Mulyani.