PTM 100 Persen di Tengah Ancaman Omicron, Komisi X: Solusi Terbaik dan Relatif Aman
JAKARTA - DKI Jakarta melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen secara serentak mulai Senin, 3 Januari. Kebijakan ini lantas menuai pro dan kontra mengingat COVID-19 varian Omicron kian mengancam.
Kendati begitu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian justru menilai pelaksanaan PTM serentak di Ibu Kota merupakan solusi terbaik. Sebab, anak-anak sudah belajar di rumah hampir 2 tahun dengan dampak learning loss-nya luar biasa.
"Kemampuan literasi anak SD kelas 1 Indonesia tertinggal 6 bulan dan numerasi setara tertinggal 5 bulan belajar. Suka tidak suka, PTM adalah satu-satunya jalan,” ujar Hetifah kepada wartawan, Senin, 3 Januari.
Menurut politikus Golkar itu, PTM yang dilaksanakan sudah relatif aman. Pasalnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga menelurkan berbagai peraturan terkait PTM dalam SKB 4 Menteri, termasuk di dalamnya persyaratan kelengkapan vaksinasi dan protokol kesehatan.
“Contohnya di Jakarta, tingkat vaksinasi masyarakat umum di atas 120 persen dan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di atas 80 persen. Tentu ini mendukung keamanan kegiatan PTM 100 persen di Jakarta,” jelas Hetifah.
Hanya saja, Hetifah mengingatkan pentingnya sinergi penerapan protokol kesehatan di sekolah. Semua pihak, kata dia juga harus tetap waspada.
Baca juga:
- Kabar Baik Setidaknya Hingga 3 Januari, Belum Ada Laporan Kasus Omicron Sepanjang Pelaksanaan PTM
- Sekolah di Jakarta Belajar Tatap Muka 100 Persen, Wakil Ketua DPR: Kami Minta Pemda Tetap Waspada
- Jawab Efek Alih Status Pegawai KPK, Firli: Segelintir Orang Pesimis, Kami Jawab dengan Performa
- OTT Cuma 6 Kali Hingga Pelanggaran Etik Pimpinannya, Bikin KPK Dapat Rapor Merah
“Walau kita optimis PTM akan berjalan lancar, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan tegas. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi murid dan memastikan protokol kesehatan di sekolah, orang tua harus menyiapkan kelengkapan penunjang protokol kesehatan anak, murid juga harus patuh aturan,” terangnya.
Hetifah juga menyoroti soal orang tua yang masih takut anaknya pergi ke sekolah. Juga terkait opsi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Legislator dapil Kalimantan Timur ini menilai, jika PTM sudah berlaku wajib maka PJJ tidak perlu lagi menjadi opsi.
“Jika sekolah sudah memenuhi persyaratan, maka wajib melaksanakan PTM dan tidak ada opsi PJJ. Saya berharap agar orang tua memahami urgensi PTM dan mendukung kebijakan ini,” tandas Hetifah.