Penjualan Rokok Gudang Garam Turun 8,8 Persen karena Pandemi COVID-19

JAKARTA - Produsen rokok nasional, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turut terimbas pandemi COVID-19. Perusahaan melaporkan penurunan volume penjualan rokok produksi perseroan sebesar 8,8 persen menjadi 42,5 miliar batang pada periode Januari hingga Juni 2020.

Dalam siaran persnya, Senin 24 Agustus, manajemen Gudang Garam memaparkan, untuk kategori Sigaret Kretek Mesin full flavour (SKM FF) turun 6,6 persen menjadi 35,8 miliar batang, dan Sigaret Kretek Mesin rendah tar nikotin (SMK LTN) merosot 45,6 persen menjadi 2,3 miliar batang.

"Sigaret Kretek Tangan (SKT) merupakan segmen satu-satunya yang mencatat pertumbuhan, yaitu 7,5 persen menjadi 4,5 miliar batang," jelas manajemen Gudang Garam.

Penurunan ini sejalan dengan melemahnya penjualan secara industri. Berdasarkan data riset pasar Nielsen yang dikutip Gudang Garam, total volume penjualan industri turun 12,8 persen menjadi 110,4 miliar batang. 

Dari sisi keuangan, Gudang Garam mencatat pertumbuhan tipis pendapatan usaha, yaitu sebesar 1,7 persen menjadi Rp53,7 triliun dibanding Rp52,7 triliun pada semester pertama tahun 2019. 

"Pertumbuhan pendapatan ini karena adanya kenaikan harga penjualan," jelas manajemen Gudang Garam.

Sementara itu, beban cukai, termasuk PPN dan pajak rokok mencapai 79,5 persen dari total biaya penjualan perseroan di sepanjang semester I 2020, sedikit meningkat dibanding 78,4 persen pada periode sama tahun lalu.

Sementara, laba brutonya turun 13 persen menjadi Rp8,7 triliun dari sebelumnya Rp10 triliun. Penghasilan komprehensif di semester I 2020 ini tercatat merosot 10,7 persen dari Rp4,3 triliun menjadi Rp3,8 triliun.

Manajemen Gudang Garam menyatakan, pandemi COVID-19 membuat tantangan semakin berat karena daya beli masyarakat tertekan, terutama kalangan bawah. Gudang Garam akan terus bersiaga dan memantau perkembangan ini dengan seksama.