Lama Nganggur, Puluhan Pilot di AS Beralih Jadi Operator Drone
JAKARTA - Banyak pilot yang terpaksa dirumahkan selama pandemi COVID-19. Tak sedikit dari mereka yang banting stir dan mencari pekerjaan lain, demi menyambung hidup selama tak lagi mengudara.
Salah satu perkerjaan yang tengah diminati adalah menjadi pilot drone. Menerbangkan pesawat nirawak menjadi alternatif pekerjaan, para pilot untuk tetap menyalurkan hasrat mengudara.
"Saya hanya mencoba terbang sebanyak yang saya bisa, sementara saya bisa, karena saya menyukainya," kata Michelle Bishop, salah satu pilot maskapai penerbangan di Amerika Serikat, seperti dikutip dari CNN Business, Senin, 24 Agustus.
Setelah mengudara lebih dari 20 tahun, Bishop kini menghabiskan waktunya untuk mencari lowongan pekerjaan di LinkedIn atau situs pencari pekerjaan lainnya. Hingga akhirnya ia mendaftar di Aquiline Drones, sebuah startup di wilayah Connecticut, Amerika Serikat (AS) untuk menjadi operator atau pilot drone.
Baca juga:
Perusahaan ini memberi kesempatan kepada mereka yang memiliki lisensi penerbangan mengambil pekerjaan jangka pendek untuk merekam atau mengambil momen pesta pernikahan melalui drone. Startup ini layaknya Uber atau Lyft yang memungkinkan untuk memberikan lowongan pekerjaan bagi operator dan pilot drone untuk disewa.
Pasalnya menurut CEO Aquiline Drones, Barry Alexander, masih sedikit pilot atau operator drone yang bersertifikasi di AS. Bahkan kurang dari 200.000 pilot drone bersertifikat, sejak Administrasi Penerbangan Federal (FAA) diberlakukan pada 2016.
Aquiline juga membuka kelas virtual, yang membantu melisensikan ribuan operator drone baru - dan kebanyakan dari mereka, kata Alexander, merupakan mantan pilot dari maskapai penerbangan. Progam "Flight to the Future," akan dibuka pada 1 September mendatang.
Dengan membayar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp14 juta, mereka dapat mengikuti program pelatihan selama enam hingga delapan minggu untuk menyesuaikan kemampuan pilot untuk menerbangkan drone. Sedangkan untuk pilot yang telah bersertifikasi, Aquiline akan menawarkan pekerjaan sesuai kemampuan dan wilayahnya mereka.
Nantinya, para pilot yang bekerja sebagai operator drone di Aquiline akan dipekerjakan dengan tarif minimal 150 - 300 dolar AS per jam. Model bisnis ini akan seperti layanan ridesharing, dengan jam kerja yang fleksibel.
Popularitas drone maupun pesawat nirawak sendiri telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya lagi untuk merekama atau foto udara, drone juga telah dipergunakan berbagai instansi untuk misi bantuan kebencanaan atau kemajuan konstruksi.