Sakit Kepala Sebelah Kiri, Ketahui Penyebab dan Kapan Harus Periksa ke Dokter

JAKARTA – Sekitar setengah dari orang dewasa di seluruh dunia mengalami gangguan sakit kepala. Penyebabnya ada berbagai faktor, tetapi bagi Anda yang sering mengalami sakit kepala sebelah kiri, umumnya dipicu 5 faktor berikut.

Dilansir Medical News Today, Kamis, 30 Desember, umumnya dokter mengklasifikasikan sakit kepala sebagai kondisi primer dan sekunder. Pada kondisi primer, rasa sakit pada kepala adalah gejala utama.

Sedangkan sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti stroke, infeksi, dan tumor otak. Sakit kepala sekunder ini tidak bisa dipastikan di mana dialami, sebab bisa terjadi di bagian kepala manapun termasuk sebelah kiri. Faktor yang memengaruhi sakit kepala sekunder, antara lain berikut daftar sekaligus penjelasan singkatnya.

1. Migrain

MIgrain menyebabkan sakit kepala sedang hingga parah yang dialami 12 persen orang di Amerika Serikat, 17 persen dialami wanita dan 6 persen pria. Sakit kepala migrain kerap diikuti denyutan di salah satu bagian mulai di sekitar mata atau pelipis baik kiri ataupun kanan kemudia menyebar ke seluruh kepala.

Penyebab pasti migrain tidak dipahami betul oleh para ahli, tetapi faktor genetik dan lingkungan berperan jadi pemicu. Umumnya, migrain dialami oleh seseorang yang stres, mengalami perubahan hormonal, konsumsi makanan tertentu seperti alkohol, keju, ataupun cokelat. Bahkan, kebanyakan tidur maupun aroma parfum juga bisa memicu sakit kepala sebelah.

2. Sakit kepala kluster

Sekitar 1 persen orang Amerika Serikat mengalami sakit kepala kluster yang muncul dalam beberapa episode selama 4-12 minggu kemudian berhenti selama beberapa tahun. Rasa sakit kepala kluster muncul pada belakang salah satu mata, pelipis, hingga dahi.

Rasa sakit ini umumnya dimulai pada malam hari, biasanya 1-2 jam setelah tidur dan memuncak setelah 5-10 menit. Gejala terkait antara lain hidung berair, kelopak mata terkulai, mata berair, wajah merah, dan berkeringat.

Sama seperti migrain, sakit kepala kluster juga tak diketahui pasti penyebabnya tetapi ahli percaya bahwa rasa sakitnya dipicu bagian otak hipotalamus dan saraf serta pembuluh darah dari sistem trigeminal yang memengaruhi wajah dan mata.

Sakit kepala ini terjadi dalam waktu yang sama, umumnya pada musim semi atau musim gugur dan 80 persen dari laki-laki usia 20-50 tahun mengalaminya.

3. Sakit kepala servikogenik

Penyebab sakit kepala sebelah kiri bisa karena cedera pada leher, seperti whiplash atau radang sendi. Bisa juga dipicu perubahan pada tulang belakang bagian. Sakit kepala servikogenik diikuti rasa nyeri pada leher dan menyebar ke mata atau wajah di salah satu sisi. Penglihatan juga kabur hingga sensitif terhadap cahaya serta suara.

4. Vaskulitis

Sakit kepala sebelah kiri, mungkin disebabkan serangan autoimun yang mana tubuh merespons zat berbahaya seolah-olah pembuluh darahnya sehingga menyebabkan pembuluh darah inflamasi atau meradang. Jenis vaskulitis yang umum adalah arteritis sel atau disebut arteritis temporal. Ini memengaruhi pembuluh darah di kepala dan biasanya dialami orang usia 50 tahun ke atas.

Apabila mengalami sakit kepala yang tak ada penyebab jelas, atau dikenal dengan sakit kepala thunderclap, mungkin disebabkan vaskulitis.

5. Aneurisma otak

Penurunan fungsi pada pembuluh darah otak disebut aneurisma otak yang biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali pecah, pendarahan, dan berpotensi mengancam jiwa. Gejala sakitnya seperti kepala dipukul keras dan satu sisi tubuh terasa lemah. Selain itu, aneurisma otak sering diikuti gejala mual, muntal, hilang kesadaran, kejang, leher sakit dan kaku.

Sakit kepala tentu tidak nyaman, tetapi bisa disembuhkan di rumah jika kondisinya tidak parah. Seperti setelah kurang tidur, kebanyakan tidur, stres, dan mendekati siklus menstruasi, maka bisa diatasi dengan cara-cara sederhana seperti mandi air hangat, minum teh herbal untuk merilekskan, atau melakukan hobi untuk mendistraksi ketegangan.

Tetapi apabila sakit kepala dirasakan terus menerus, baik disertai atau tidak disertai gejala lain, maka Anda perlu memeriksakan segera ke dokter.