Jadi Obat Anti Stress Selama Pandemi, Ekspor Tanaman Hias RI Tumbuh 69 Persen
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank melaporkan bahwa hingga kuartal III 2021 ekspor tanaman hias Indonesia mencatatkan kenaikan yang signifikan mencapai 69,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala LPEI Rini Satriani mengatakan bahwa nilai pengiriman komoditas ini ke mancanegara tercatat sebesar 10,77 juta dolar AS.
“Tanaman hias yang merupakan salah satu komoditas pengalih stres atau stress release oleh sebagian besar masyarakat di berbagai dunia termasuk di Indonesia. Hal ini mendorong peningkatan permintaan pasar akan produk tanaman hidup baik tanaman hias maupun bunga potong,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu, 29 Desember.
Menurut Rini, komponen ekspor tanaman hias Indonesia ini didominasi oleh produk bunga dan kuncup bunga potong segar dengan porsi sebesar 26,92 persen, diikuti oleh lumut mosse dan lichen 22,54 persen, serta tanaman hias jenis lainnya 50,53 persen.
“Meskipun kinerja ekspor tanaman hias Indonesia pada 2020 sempat mengalami penurunan, namun aktivitas masyarakat dunia yang berangsur aktif memberikan dampak positif untuk ekspor kita,” tuturnya.
Secara terperinci, Rini menjelaskan Jepang menjadi tujuan utama dengan pangsa sebesar 32,23 persen. Diikuti oleh Singapura 15,55 persen, Amerika Serikat 13,12 persen, Belanda 13,03 persen, dan Tiongkok 5,60 persen.
Baca juga:
- Sri Mulyani Akui APBN Ngos-ngosan Ladeni Subsidi Energi Sepanjang Tahun
- Faisal Basri Sebut Kereta Cepat Hanya Fasilitasi Pebisnis Kakap, Proyek Meikarta Grup Lippo Milik Konglomerat Mochtar Riady Salah Satunya
- 9 Juta Vaksin Impor Datang Lagi, Berapa Anggaran yang Sudah Dikeluarkan Sri Mulyani hingga Saat Ini?
Lebih lanjut, dia mengungkapkan produk lumut mosse – lichen memiliki kandungan nutrisi yang dapat mengobati bronkitis, asma, jantung, lambung, antivirus, antioksidan hingga anti kanker.
“Industri farmasi di Jepang yang memanfaatkan nutrisi dalam tumbuhan tersebut meningkatkan potensi ekspor bagi Indonesia,” tegasnya.
Adapun, sepanjang tahun lalu ada 70 eksportir tanaman hias asal Indonesia yang menangkap peluang di tengah pandemi ini.
Berdasarkan informasi dari Panjiva, Provinsi Jawa Barat mencatatkan jumlah eksportir tanaman hias paling banyak di Indonesia yaitu 25 eksportir. DKI Jakarta menempati posisi kedua (19 eksportir) diikuti oleh Jawa Tengah (7 eksportir), Banten (6 eksportir), dan Jawa Timur (4 eksportir).
“Mayoritas pelaku usaha tanaman hias tersebut didominasi oleh kelompok eksportir dengan nilai ekspor di bawah 100.000 dolar AS pertahunnya dan produk unggulan berupa bunga dan kuncup bunga potong segar diikuti oleh lumut moose dan lichen juga tanaman hias jenis lainnya,” tutup Rini.