Makan, Minum dan Bersih-bersih, 10 Tahun Terakhir Ini Warga Transmigran di Kalis Kalbar Terpaksa Gunakan Air Hujan
KALBAR - Warga transmigrasi Kalis Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, kesulitan mendapatkan air bersih, infrastruktur jalan dan juga jaringan telekomunikasi.
"Kami minta perhatian pemerintah untuk membangun fasilitas air bersih, karena selama ini kami hanya menggunakan air hujan," kata Ketua RT 10 Trans Kalis Dusun Sampak, Jamiat, di Trans Kalis Kecamatan Kalis Kapuas Hulu, Antara, Selasa, 28 Desember.
Diceritakan Jamiat, transmigrasi Kalis rata-rata berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat dan menetap saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, warga Trans Kalis sudah tinggal sejak 10 tahun lalu usai 2010 lalu migrasi. Kurang lebih 70 kepala keluarga tinggal namun saat ini tersisa hanya sekitar 42 kepala keluarga.
"Banyak warga trans yang sudah pindah karena tidak betah dengan keterbatasan di lokasi trans," ucap Jamiat.
Baca juga:
- Ridwan Kamil Lepas 19 Keluarga Transmigran Jabar ke Kalimantan dan Aceh
- Risma Laporkan Peresmian Kantor DPD PDIP Kaltara, Bangunan 4.500 Meter, Biaya Rp18 Miliar
- Kemensos Berikan Santunan Duka ke Ahli Waris Korban Teroris Sigi
- Breaking News, Kemenkes Umumkan Sudah Ada Transmisi Lokal Kasus Omicron, Penularan di SCBD?
Dikatakan Jamiat, warga trans tidak hanya kesulitan air bersih, namun juga kesulitan untuk mengolah tanaman palawija dan lainnya karena terkendala soal pupuk.
"Kami selama ini pakai pupuk kandang, harga pupuk sudah mahal pak," ujar Jamiat.
Terkait kendala air bersih dan sejumlah keluhan warga transmigrasi, Dinas Transmigrasi Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan.