Jelang Tahun Baru 2022 Harga Telur Naik karena Banyak yang Bikin Kue, Tempat Hiburan dan Pusat Perbelanjaan Mulai Ramai
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara Kadma Wijaya mengatakan bahwa naiknya harga telur ayam ras dalam beberapa hari terakhir dikarenakan permintaan yang mulai naik, baik secara individu, maupun tempat-tempat hiburan.
"Permintaan naik, pembuatan kue mulai banyak, sudah mulai aktivitas tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan sudah ramai," kata Kadma dikutip dari Antara, Senin 28 Desember.
Selain itu, Kadma menyampaikan bahwa adanya bantuan sosial telur juga disebut menjadi pendorong naiknya harga telur yang di beberapa wilayah mencapai Rp34.000 per kilogram.
Kadma menambahkan produksi peternak mandiri yang berkurang 50 - 60 persen akibat kerugian yang diderita saat harga telur anjlok pada Juli lalu juga menicu naiknya harga telur.
"Produksi menurun karena akibat dampak kerugian yang diderita sejak harga telur yang murah akhir Juli lalu," tukas Kadma.
Baca juga:
- Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur Ayam di Pasar Baturaja OKU Sumsel Naik Rp7.000 per Kilogram
- Harga Beras, Cabe dan Bawang di DKI Merangkak Naik Jelang Natal Tahun Baru, Wagub Riza Sebut Hal Biasa
- Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Bahan Pokok di Kota Madiun Meroket, Cabai Keriting Naik dari Rp15 Ribu Jadi Rp40 Ribu
Turunnya produk telur tersebut juga dikarenakan kualitas pakan yang kurang baik akibat sulitnya mendapatkan pakan jagung.
Menurut Kadma, peternak berharap agar harga telur stabil di tingkat peternak maupun konsumen. Namun, ia meminta pemerintah untuk tetap memerhatikan peternak telur.
"Harapan dari peternak inginnya harga telur stabil ditingkat peternak maupun ditingkat konsumen, kuncinya ada di pemerintah. Agar pemerintah ada kemauan untuk melindungi rakyatnya," pungkas Kadma.