Gara-gara Komentar Pedas, Jack Dorsey Diblokir dari "Web3"
JAKARTA - Pendiri Twitter Jack Dorsey telah diblokir di Twitter oleh pemodal ventura (VC) Marc Andreessen, di tengah perselisihan yang berkembang atas konsep kripto trendi Web3.
Pemblokiran itu terjadi setelah Dorsey mengkritik sudut-sudut tertentu dari industri modal ventura dan membuat beberapa pernyataan spesifik tentang perusahaan yang didirikan bersama Andreessen, Andreessen Horowitz.
Dorsey bulan lalu telah mundur dari jabatannya sebagai CEO Twitter, dan pemblokiran inilah yang menjadi kenang-kenangan usai ia pergi. Padahal, Dorsey dan Andreessen sama-sama membangun Twitter kala itu.
Dorsey telah mengungkapkan banyak pandangan tentang Web3, yakni versi internet terdesentralisasi baru yang akan didukung blockchain, teknologi di balik cryptocurrency utama dan token yang tidak dapat dipertukarkan, atau NFT.
Mengutip CNBC Internasional, Senin, 27 Desember, mungkin permasalahan itu dimulai ketika Dorsey menyatakan Web3 hanya akan dimiliki oleh VC kaya seperti Andreessen, bukan rakyat.
“Anda tidak memiliki Web3. VC dan LP (Limited Partners) mereka melakukannya. Itu tidak akan pernah lepas dari insentif mereka. Ini pada akhirnya adalah entitas terpusat dengan label yang berbeda," tweet Dorsey.
Kemudian tak selang beberapa lama Dorsey kembali men-tweet gurauan, “Saya secara resmi dilarang dari Web3,” di samping tangkapan layar yang menunjukkan bahwa dia telah diblokir oleh Andreessen di Twitter.
Beberapa pengguna Twitter lainnya juga membagikan tangkapan layar serupa bahwa mereka telah diblokir oleh Andreessen.
Sebagai informasi, Andreessen, yang telah menghasilkan miliaran dolar dari taruhan awal di perusahaan seperti Meta, ia juga turut mendukung sejumlah perusahaan yang sedang mengerjakan teknologi, di mana suatu hari nanti dapat mendukung Web3.
Baca juga:
- Nayib Bukele Makin Nekat Gunakan Kripto, Ucapkan Game Over untuk Uang Fiat
- Roskomnadzor Jalankan Praktik Era Uni Soviet, Blokir Situs Hak Asasi Manusia di Rusia
- Apple Terancam Denda Rp804 Miliar di Belanda, Jika Masih Monopoli Pembayaran di Aplikasinya
- MASAK Denda Binance Rp10,6 Miliar Atas Sejumlah Pelanggaran di Aplikasi
Tetapi kritikus Web3 termasuk Dorsey dan Elon Musk mengatakan istilah itu hanyalah taktik pemasaran yang dirancang untuk mengambil alih kekuasaan dari beberapa investor teknologi kaya dan memberikannya kepada investor teknologi kaya lainnya.
Namun, sejumlah besar pengusaha di seluruh dunia mencoba untuk merancang dan membangun teknologi dan protokol yang akan mendukung Web3.
Pendukung Web3, yang akan mengikuti Web1 dan Web2 percaya bahwa platform online saat ini terlalu terpusat dan dikendalikan oleh segelintir perusahaan internet besar, seperti Amazon, Apple, Alphabet dan Meta.
Mereka juga ingin melihat kekuatan internet berada di tangan rakyat, bukan VC. Para pendukung percaya itu terlalu besar dan penting untuk dikelola oleh sejumlah kecil perusahaan atau investor.