Elektabilitas Airlangga Masih Rendah, Golkar: Masih Ada Dua Tahun
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia merespons hasil survei yang dirilis lembaga Politika Research & Consulting (PRC) bersama Parameter Politik Indonesia (PPI).
Survei menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Airlangga Hartarto hanya 0,8 persen dalam simulasi 15 nama calon presiden.
Doli optimistis elektabilitas ketua umumnya akan terus meningkat menjelang waktu Pemilihan Presiden 2024. Menurutnya, Golkar masih memiliki waktu dua tahun untuk melakukan kerja-kerja politik demi mendongkrak elektabilitas Airlangga.
"Ini masih ada dua tahun, tentu kita harus konsisten dengan keputusan kita. Kita harus bekerja lebih sungguh-sungguh," ujar Doli dalam Rilis Survei Nasional Political Outlook: Meneropong Poros Koalisi Partai secara daring, Senin, 27 Desember.
Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, Golkar memiliki mekanisme sendiri untuk mengevaluasi elektabilitas Airlangga sebagai pembanding dari hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan elektabilitas ketumnya masih rendah.
Doli enggan berandai-andai soal kemungkinan Golkar mengusung calon lain, apabila elektabilitas Airlangga tak kunjung meningkat hingga 2024 mendatang.
"Yang jelas hari ini kita sudah memutuskan bahwa kita punya calon presiden, dan itu yang sekarang sedang dikerjakan oleh seluruh jajaran partai," pungkas Doli.
Baca juga:
Diketahui, dalam simulasi pilpres PRC dan PPI dengan melibatkan 15 nama, Ganjar Pranowo menang dengan perolehan 25 persen. Prabowo Subianto di posisi kedua dengan 22,9 persen, Anies Baswedan ketiga dengan 12,4 persen.
Sandiaga Uno keempat dengan 9,4 persen, Ridwan Kamil 5,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,2 persen. Ketujuh Gatot Nurmantyo 1,9 persen.
Sedangkan kedelapan ada Khofifah Indar Parawansa 1,6 persen, kesembilan Tri Rismaharini 1,4 persen, Puan Maharani kesepuluh dengan 1,1 persen.
Sebelas Susi Pudjiastuti 0,9 persen, dua belas Airlangga Hartarto 0,8 persen, tiga belas Erick Tohir 0,6 persen, empat belas Surya Paloh 0,4 persen dan tidak tahu 10,6 persen.
Survei ini dilakukan pada 12 November - 4 Desember 2021. Dengan melibatkan 1.600 responden di 34 provinsi. Kriteria responden berusia minimal 17 atau sudah menikah.
Pengambilan dengan menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 9,5 persen.