Tempat Wisata di Sumbar Tetap Dibuka Tapi Warga Dilarang Gelar Perayaan Tahun Baru
SUMBAR - Tempat wisata di Sumatera Barat (Sumbar) tetap dibuka saat momentum Natal dan Tahun Baru 2022. Namun penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat dan diawasi oleh masing-masing kabupaten/kota.
"PPKM level 3 tidak jadi dilaksanakan, karena itu tempat wisata di Sumbar masih bisa dibuka. Tetapi harus menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Antara, Senin, 13 November.
Ia mengatakan pengawasan untuk penerapan protokol di tempat wisata itu diserahkan pada masing-masing kabupaten dan kota. Meski demikian Dinas Pariwisata Sumbar juga akan meninjau beberapa destinasi yang dinilai rawan.
"Kita sudah layangkan surat pada bupati dan wali kota terkait hal ini. Dengan koordinasi yang baik dan kepedulian semua pihak, kita optimis potensi penyebaran COVID-19 di tempat wisata bisa diminimalkan," katanya.
Saat ini pandemi COVID-19 di Sumbar sudah sangat melandai. Tambahan kasus baru relatif terkendali bahkan ada beberakali tercatat 0 kasus harian.
Baca juga:
- Formappi Beri Rapor Merah ke DPR Menyusul Lemahnya Kinerja Legislasi
- Balas Rapor Merah LBH Soal Banjir, Anak Buah Anies Justru Klaim Penanganan Banjir Sekarang Lebih Cepat dari Sebelumnya
- Anies Baswedan Keok di Survei, Diganjar Rapor Merah LBH, Ade Armando 'Cium' Potensi Politik Identitas di Pilpres 2024
- Gunung Semeru Keluarkan Letusan dan Guguran, Petugas Pos Pengamatan: Secara Visual Terlihat Jelas
Meski demikian kewaspadaan terhadap penyebaran virus terutama pada momentum liburan dan menyambut tahun baru tetap harus ditingkatkan karena informasinya saat ini ada lagi varian baru COVID-19. Terkait perayaan tahun baru di tempat wisata, Novrial menegaskan tidak dibenarkan karena potensi kerumunan bisa terjadi.
"Berwisata boleh, tapi tidak dibenarkan adanya kerumunan. Karena itu perayaan tahun baru di tempat wisata tidak direkomendasikan," katanya.
Salah seorang pengelola tempat wisata di Sumbar, Zola Pandu mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk tidak menutup tempat wisata saat momentum Nataru.
"Kami pasti mengikuti arahan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, asal tempat wisata tidak ditutup," katanya.