Tornado Dahsyat Terjang Kentucky dan Hampir 100 Orang Tewas, Presiden Biden: Ini Adalah Tragedi

JAKARTA - Tim penyelamat Amerika Serikat terus melakukan pencarian korban selamat pada Hari Minggu, setelah tornado menewaskan sedikitnya 94 orang, meninggalkan kota-kota dalam kehancuran, berpacu dengan waktu untiuk menemukan mereka yang hilang dari bencana di Kentucky ini.

Presiden Joe Biden menyebut gelombang puting beliung, termasuk yang menempuh jarak lebih dari 200 mil (320 kilometer), sebagai salah satu badai yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

"Ini adalah tragedi," sebut Presiden Biden yang terguncang, menjanjikan dukungan untuk kota-kota yang terkena dampak, dalam komentar yang disiarkan televisi, mengutip Al Jazeera 13 Desember.

"Dan kami masih belum tahu berapa banyak nyawa yang hilang dan seberapa parah kerusakannya," sambung Presiden Biden.

Dengan jumlah korban tewas yang pasti akan meningkat, lusinan petugas pencarian dan penyelamatan membantu warga yang tercengang di seluruh wilayah becana, menyaring puing-puing rumah dan bisnis mereka semalaman.

Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan pada Hari Minggu menaikkan jumlah kematian di negara bagian itu sebanyak 10, menjadi lebih dari 80 dan mengatakan dia memperkirakan penghitungannya akan meningkat.

"Jumlah itu akan melebihi lebih dari 100. Ini adalah peristiwa tornado paling mematikan yang pernah kita alami. Tingkat kerusakannya sangat parah," sebut Beshear kepada CNN.

Tornado menyapu kawasan Midwest dan selatan Amerika Serikat pada Jumat malam pekan lalu, meninggalkan jejak kematian dan kehancuran di jalur yang membentang sepanjang ratusan mil.

Di Kota Dawson Springs saja, dengan populasi sekitar 2.700, daftar orang hilang terbentang delapan halaman, sebut Beshear. "Kerusakan besar dan meluas membuat upaya penyelamatan menjadi sulit."

Ilustrasi dampak tornado di Amerika Serikat. Wikimedia Commons/National Weather Service)

Tapi tidak ada tempat yang menderita sebanyak kota kecil Mayfield, Kentucky, di mana angin puting beliung yang kuat, yang menurut ahli tidak biasa di musim dingin, menghancurkan sebuah pabrik lilin, menewaskan banyak orang juga kebakaran dan kantor polisi.

Di kota berpenduduk 10.000 orang di sudut barat daya negara bagian itu, rumah-rumah rata atau atapnya hilang, pohon-pohon raksasa tumbang dan rambu-rambu jalan hancur.

Heidi Zhou-Castro dari Al Jazeera seperti dikutip 13 Desember, melaporkan dari pusat Mayfield, mengatakan “ada kehancuran sejauh mata memandang” di kota itu.

"Ini adalah kota yang sangat erat. Orang-orang datang dari pinggiran menawarkan bantuan apa pun yang bisa mereka berikan," sebutnya.

Terpisah, Jeremy Creason, kepala pemadam kebakaran dan direktur layanan darurat Mayfield, mengatakan penyelamat harus merangkak di atas mayat untuk mendapatkan yang hidup.

Warga Mayfield, Jamel Alubahr, 25, mengatakan keponakannya yang berusia tiga tahun meninggal dan saudara perempuannya berada di rumah sakit dengan patah tulang tengkorak setelah terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka.

"Semuanya terjadi dalam sekejap," ungkap Alubahr, yang kini tinggal bersama saudari perempuan lainnya di Mayfield.

Asal-usul wabah tornado adalah serangkaian badai petir semalam, termasuk badai supercell yang terbentuk di timur laut Arkansas. Badai itu bergerak dari Arkansas dan Missouri menuju Tennessee dan Kentucky.

William Gallus, seorang profesor meteorologi di Iowa State University, mengatakan kepada Al Jazeera dari Ames, Iowa sebelum tornado datang, ada sistem yang sangat intens yang berkembang di dekat Hawaii di Samudra Pasifik yang disebut Kona Low.

"Jadi kami memiliki aliran yang sangat kuat yang datang dari barat daya ke timur laut, melintasi bagian tengah Amerika Serikat dan ini memungkinkan untuk periode yang sangat lama dari angin selatan yang kuat yang mampu memindahkan banyak udara hangat dan udara yang sangat lembab, dari Teluk Meksiko di dua lokasi secara mengejutkan jauh di utara untuk bulan Desember," terang Gallus.

Jika laporan awal dikonfirmasi, angin puting beliung kali ini kemungkinan tercatat sebagai salah satu tornado dahsyat dengan jalur terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat, ujar Victor Gensini, seorang peneliti cuaca ekstrem di Northern Illinois University.

Badai itu semakin luar biasa karena datang pada bulan Desember, ketika cuaca yang biasanya lebih dingin membatasi tornado.

Presiden Biden mengatakan kepada wartawan, dia akan meminta Badan Perlindungan Lingkungan untuk memeriksa peran apa yang mungkin dimainkan oleh perubahan iklim dalam memicu badai.

Ketika orang Amerika bergulat dengan besarnya bencana, belasungkawa mengalir, seperti Paus Fransiskus yang mengatakan dia berdoa "untuk para korban tornado yang melanda Kentucky."

Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam jeda dari hubungan bilateral yang tegang, mengatakan negaranya "berbagi dalam kesedihan" dari mereka yang kehilangan orang yang dicintai, menyatakan harapan bahwa para korban dengan cepat mengatasi konsekuensi tornado.