Tegas Peringatkan Ukraina, Kepala Staf Militer Rusia: Moskow akan Menggagalkan Setiap Provokasi di Donbass
JAKARTA - Kebuntuan di Ukraina timur meningkat, tetapi setiap provokasi oleh pihak berwenang Ukraina untuk menyelesaikan perselisihan di Donbass, Ukraina yang melibatkan penggunaan kekuatan akan digagalkan, Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov memperingatkan, Kamis.
"Pengiriman helikopter, kendaraan udara tak berawak, dan pesawat ke Ukraina mendorong pihak berwenang Ukraina menuju langkah-langkah yang tiba-tiba dan berbahaya. Kiev tidak memenuhi Perjanjian Minsk," jelasnya pada briefing untuk diplomat militer asing, mengutip TASS 9 Desember.
"Angkatan bersenjata Ukraina menggembar-gemborkan, mereka telah mulai menggunakan Javelin anti-pesawat yang dipasok AS. sistem rudal tank di Donbass dan juga menggunakan drone pengintai/penyerang Turki."
Akibatnya, situasi yang sudah tegang di timur negara itu semakin memburuk Namun, setiap provokasi oleh otoritas Ukraina untuk menyelesaikan kesulitan militer Donbass akan digagalkan," tegas Kepala Staf Militer Rusia.
Lebih jauh Jenderal Gerasimov menegaskan, kabar yang disebarkan oleh media tentang Rusia yang diduga bersiap untuk invasi ke Ukraina adalah bohong, sementara aktivitas militer di tanah Rusia sendiri tidak memerlukan pemberitahuan.
Baca juga:
- Kremlin Sebut Presiden Setuju Pembicaraan Amerika Serikat dengan Rusia Tentang Ukraina Dilanjutkan
- Presiden Putin Minta Jaminan Keamanan dari Presiden Biden untuk Mengekang Ekspansi NATO di Perbatasan Rusia
- Gelar Pertemuan Virtual dengan Presiden Putin, Presiden Biden Peringatkan Soal Sanksi Jika Rusia Serang Ukraina
- Studi Inggris Sebut Mencampur Vaksin COVID-19 Pfizer atau AstraZeneca dengan Moderna Berikan Kekebalan Lebih Baik
"Negara-negara NATO memberikan perhatian yang berlebihan pada pergerakan pasukan di wilayah Rusia. Relokasi pasukan dalam pelatihan tempur adalah praktik rutin untuk angkatan bersenjata negara mana pun," jelasnnya menggaris bawahi.
"Aktivitas militer yang dilakukan di wilayah nasional tidak memerlukan pemberitahuan apa pun. Media melaporkan tentang Rusia dugaan persiapan invasi ke Ukraina adalah bohong," pungkasnya.