Twitter Akuisisi Quill, Niat Rombak DM Jadi Aplikasi Mandiri?
JAKARTA - Di bawah kepemimpinan baru CEO Parag Agrawal, Twitter dikabarkan telah mengakuisisi Quill, aplikasi perpesanan dengan tujuan untuk meningkatkan layanan perpesanan perusahaan, termasuk pesan langsung (DM).
Manajer umum untuk teknologi into di Twitter, Nick Cladwell menggambarkan Quill dalam sebuah tweet-nya sebagai cara berkomunikasi yang lebih segar dan lebih disengaja. Kemungkinan besar, perusahaan akan membuat aplikasi perpesanan mandiri berbasis iklan.
"Kami membawa pengalaman dan kreativitas mereka ke Twitter saat kami bekerja untuk membuat alat perpesanan seperti DM menjadi cara yang lebih berguna dan ekspresif bagi orang-orang untuk melakukan percakapan di layanan ini," tweet Cladwell.
Mengutip The Verge, Rabu, 8 Desember, akuisisi ini akan mengakibatkan layanan Quill ditutup, tetapi timnya akan bergabung dengan divisi Experience di Twitter. Meski begitu, ketentuan kesepakatan secara lengkap tidak diungkapkan.
Karena layanan Quill akan ditutup, perusahaan melalui situs resminya memberikan informasi bagi pengguna yang ingin mengekspor riwayat pesan tim mereka, yang akan tersedia hingga pukul 13:00 PT (04.00 WIB) pada tanggal 11 Desember.
Baca juga:
- Jarang Digunakan, Nonaktifkan dan Hapus Ekstensi di Google Chrome Anda dengan Cara Ini
- Cara Menambahkan Stiker Anime di Telegram, Kirim Pesan Jadi Lebih Menyenangkan
- Regulator AS Awasi Merger Media Sosial Trump dan SPAC, Sampai Minta Riwayat Chat!
- Teknologi Chipsetnya Lebih Unggul, Samsung Sikat Pasar TSMC Tanpa Ampun
Setelah melewati batas yang ditetapkan, Quill akan mematikan servernya dan menghapus semua data. Pelanggan aktif juga akan diberikan pengembalian uang penuh.
"Bersama dengan Twitter, kami akan terus mengejar tujuan awal kami - untuk membuat komunikasi online lebih bijaksana, dan lebih efektif, untuk semua orang," tulis Quill dalam situs resminya.
Sebagai informasi, Quill membuat peluncuran resminya pada bulan Februari. Mereka menyebut dirinya sebagai "pesan untuk orang-orang yang fokus." Perusahaan ini didirikan oleh Ludwig Pettersson, mantan direktur kreatif platform pemrosesan pembayaran Stripe. Pettersson sendiri akan bergabung dengan tim Percakapan Twitter di bawah Oji Udezue.
DM telah lama menjadi perhatian beberapa orang, dan mereka bertanya-tanya kapan dan apakah Twitter akan berusaha mengembangkannya menjadi produk yang lebih mandiri serta kemungkinan lini bisnis.
Mengingat ledakan besar yang telah dilihat di aplikasi perpesanan dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak platform media sosial terbuka lainnya untuk meningkatkan bisnis perpesanan langsung mereka sendiri. Seperti Facebook misalnya dengan Messenger.
Sekarang, dengan Twitter membuat lebih banyak langkah untuk mendiversifikasi bisnisnya, kemungkinan besar ini bisa menjadi peluang untuk memikirkan kembali DM menjadi aplikasi yang mandiri.