Tagar Boikot JNE Bukan Kali Pertama Ramai di Twitter, Tahun 2020 Heboh Soal Ucapan Ultah dari Ustaz Haikal Hassan yang Disebut ‘Kadrun’
JAKARTA - PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebuah perusahaan jasa pengiriman barang tengah menjadi sorotan di media sosial Twitter. Tagar boikot JNE pun kembali ramai, setelah sebelumnya tagar yang sama meramaikan Twitter pada Desember 2020.
Tagar boikot JNE kali ini merupakan imbas dari beredarnya pamflet lowongan pekerjaan yang dibuka oleh JNE, di mana di dalamnya ada satu persyaratan yang menjadi perhatian warganet yakni mewajibkan pelamar beragama Islam. Lowongan tersebut dianggap diskriminatif.
Diketahui, JNE Express membuka lowongan kerja untuk kurir motor di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, pembuat pamflet lowongan kerja tersebut bernama CV Bangun Benua Lestari.
Seorang warganet yang bernama Leonard Han yang mengunggah pamflet tersebut mengatakan bahwa JNE masih belum bertobat. Ia pun menantang JNE untuk konsisten memasang pengumuman menolak pengiriman barang dari pelanggan non muslim.
"JNE masih belum bertobat ya. Ini yang di daerah Tamiang, Kalteng. Kira-kira enggak kalian konsisten dengan menyertakan pengumuman tidak menerima pengiriman barang non muslim???," tulisnya, dikutip Selasa, 7 Desember.
Menurut Leonardo, JNE jangan hanya berani untuk menolak calon pegawai non muslim namun juga harus berani menolak bisnis yang berhubungan dengan non muslim.
"Jangan cuma berani menolak calon pegawai non muslim, tapi juga harus berani menolak bisnis yang berhubungan dengan non muslim," sambungnya.
Sementara itu, salah satu warganet dengan akun bernama @nuvitariani menilai bahwa lowongan kerja tersebut sangat diskriminatif. Apalagi mengingat warga di daerah tersebut mayoritas beragama non muslim.
"Diskriminasi tingkat dewa. WAJIB BERAGAMA ISLAM woy, kalo mau kerja di JNE Tamiang Layang. Harusnya gausah sampe ditulis gitu kali, apalagi masyarakat Barito Timur mayoritas non Islam. Saling menghargai," tulisnya.
JNE pernah diboikot karena diduga berafiliasi dengan Haikal Hassan
Pada Desember 2020, tagarboikot PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menjadi trending topic di Twitter. Warganet ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE. Seruan tersebut bermula dari posting-an video ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustaz Haikal Hassan Baras.
Ahasil postingan tersebut memancing netizen mengaitkan JNE dengan istilah KADRUN dan menuding JNE mendukung Ustadz Haikal Hassan. Sayangnya, postingan tersebut hilang setelah ramai di-retweet oleh para netizen.
Baca juga:
- Tagar Boikot JNE Kembali Ramai di Twitter, Imbas Lowongan Kerja Kurir Wajib Beragama Islam
- Moncer-nya Kinerja JNE meski Ramai Hujatan Kadrun dan #BoikotJNE di Media Sosial
- Viral Dituding Berafiliasi dengan FPI, Hotman Paris: Ada yang Iri dengan Bisnis JNE
- Viral Boikot JNE karena Unggah Video Haikal Hassan Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Ahok hingga Anies juga Ada
Salah satu akun dengan nama Donny Njoo mengungkapkan, dirinya telah menjadi bagian dari perjalanan bisnis JNE selama dua dekade. Namun, dengan adanya video ucapan dari Haikal Hassan, dirinya memutuskan untuk tak lagi memakai jasa perusahaan tersebut.
"@jne_id ok udah 20 thn lebih langganan JNE sejak jaman fjb kaskus, terima kasih tapi cukup sampai disini yah #JNE #30tahunbahagiabersama #JNE30Tahun," dikutip VOI, Jumat, 11 Desember 2020.
Senada dengan Donny, akun dengan nama Bang Piet juga mengaku sebagai pelanggan lama JNE. Namun, karena adanya video Haikal Hassan, dirinya tak ingin lagi menggunakan jasa JNE.
"Saya pakai JNE dr sejak dia belum ada gedung kantor megah di tomang , sampai saat ini , tp sayang sudah disusupi kadrun. Dan mulai besok Tidak Akan pakai JNE lg. #JNE30Tahun," katanya.
Saat dikonfirmasi, CEO PT JNE Muhammad Feriadi mengaku tak ingin menanggapi komentar bernuansa negatif yang dilayangkan kepada pihaknya. Meski begitu, Feriadi menegaskan, perusahaannya bersikap netral dan tidak mendukung atau terafiliasi dengan pihak manapun.
"Yang pasti kita netral, JNE netral posisinya," katanya, kepada VOI, di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
Seperti diketahui, juru bicara presidium alumni 212, Haikal Hassan Baras alias Babe Haikal adalah salah satu yang turut mendukung kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Tanah Air.
Bahkan, Haikal juga turut serta menjemput Rizieq berasama dengan pendukung Rizieq yang lain di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Bukan cuma itu, Babe Haikal pun sempat menangis haru memeluk Habib Rizieq. Rekaman itu diunggah melalui akun jejaring sosial Twitter, @haikal_hassan.
"Detik detik menyambut sang IMAM. Sejak turun pesawat sampai ke mobil, Allahu Akbar," tulis Babe Haikal seperti dikutip VOI.