Lewat Film Yuni, Arawinda Kirana Berharap Pendidikan Seksual untuk Remaja Lebih Diperhatikan
JAKARTA - Sebagai remaja yang beranjak dewasa, aktris Arawinda Kirana merasa perlu untuk mendapat pendidikan seksual yang benar. Karena sering dianggap tabu, banyak remaja yang salah arah. Ini salah satu isu yang ditampilkan dalam film Yuni yang dibintanginya.
“Saya melihat banyak sekali perempuan-perempuan seperti di film Yuni. Perempuan-perempuan berumur 21 tahun yang anaknya sudah umur 4 tahun, berarti mereka punya anak saat berumur 16 tahun. Itu memang meresahkan buat saya dari dulu,” tutur aktris berusia 20 tahun itu.
Disutradarai oleh Kamila Andini, Yuni bercerita tentang seorang remaja cerdas bernama Yuni yang memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Namun ia dihadapkan pada pilihan, antara memenuhi kehendak sosial untuk segera menikah di usia muda atau tetap mengejar impiannya.
Arawinda juga mengaku tak ragu ketika memainkan adegan tabu sebab menurutnya hal tersebut merupakan bagian dari apa yang ingin disuarakan film Yuni.
“Kalau saya sendiri sebenarnya lumayan berani untuk menyuarakan apapun yang perlu disuarakan, isu-isu yang penting yang mungkin dibilang tabu, karena kalau misalnya bukan saya siapa lagi,” tuturnya.
"Edukasi seksual untuk remaja juga perlu, semoga bisa semakin benar. Semoga bisa membantu menyuarakan mereka yang tidak bisa bersuara," imbuhnya
Totalitas Arawinda dilakukan untuk merepresentasikan pembebasan serta pelepasan karakter Yuni dari tuntutan perjodohan paksa, bukan semata-mata memperlihatkan seksualitas tanpa makna atau berkonotasi negatif.
Baca juga:
- Tak Cuma Tema Perempuan, Kamila Andini Ungkit Masalah LGBT di Indonesia Lewat Film Yuni
- Doddy Sudrajat Jelaskan Alasan Tertawa di Samping Jenazah Venessa Angel
- Main Film Sepeda Presiden, Ariel Tatum Deg-degan Syuting di Papua
- Tak Cuma Tema Perempuan, Kamila Andini Ungkit Masalah LGBT di Indonesia Lewat Film Yuni
“Kalau misalnya saya memainkan adegan seperti itu tapi maknanya tidak sebagus yang di film ini, atau tidak bermakna, atau tidak substantif, saya tidak akan memilihnya,” ujarnya.
Berkat film ini, Arawinda memboyong penghargaan Snow Leopard kategori aktris terbaik di Asian World Film Festival 2021 dan Piala Citra kategori pemeran utama perempuan terbaik.
Bagi Arawinda, penghargaan tersebut telah menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan karier dan kehidupannya. Penghargaan tersebut, katanya, membuat dirinya tertantang untuk terus belajar dan tidak berhenti puas di satu titik saja.
“Dengan semua penghargaan ini, saya merasa bahagia untuk film ini karena berarti banyak orang yang menonton dan mendengar suara kita,” tambah Arawinda Kirana.