Cegah Varian Omicron, Wapres Ma'ruf Perintahkan Jalur Udara, Laut dan Darat Diperketat

JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta seluruh aparat keamanan dan imigrasi memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik jalur udara, darat, maupun laut untuk mencegah masuknya varian baru COVID, Omicron.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi di Jakarta, Jumat, 3 Desember. Instruksi tersebut selalu disampaikan Wapres Ma’ruf di setiap rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Wapres selalu mengingatkan untuk menjaga dari setiap pintu masuk ke wilayah Indonesia, apakah itu pintu udara, pintu laut. Itu yang harus dijaga ketat, dan itu sudah disanggupi, baik oleh BIN (Badan Intelijen Negara) maupun Polri dan pihak imigrasi," kata Masduki di Istana Wapres Jakarta dilansir dari Antara.

Wapres juga memperingatkan seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam menerapkan pembatasan berkaitan dengan upaya pemerintah memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta mitigasi terhadap varian Omicron harus dilakukan sedini mungkin di berbagai daerah sehingga tidak mengganggu program pemulihan ekonomi nasional.

Presiden juga telah memerintahkan seluruh kepolisian daerah (polda) di daerah perbatasan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam mengantisipasi masuknya varian virus Omicron ke wilayah Indonesia.

"Hati-hati, tadi pagi saya sudah dapat kabar (Omicron) sudah sampai ke Singapura. Utamanya, polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang asing, bule-bule, juga dari warga negara kita sendiri, utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali, pulang kampung," kata Presiden di Bali, Jumat.

Virus varian Omicron telah terdeteksi di 29 negara. Apabila varian tersebut masuk ke Indonesia, penularannya bisa lima kali lebih cepat daripada varian Delta.

"Hati-hati karena efeknya bisa ke mana-mana ke (sektor) ekonomi, seperti yang tadi saya sampaikan. Jadi, protokol kesehatan terus disampaikan kepada masyarakat karena pandemi ini berefek, dan sudah terjadi di beberapa negara, ke ekonomi, jatuh, bisa berimbas kepada politik, hati-hati!" kata Presiden.