Hadapi Varian Omicron, Presiden Joe Biden: Kami akan Melawan dengan Sains dan Kecepatan
JAKARTA - Presiden Joe Biden pada Hari Kamis menyampaikan strateginya untuk memerangi varian virus corona Omicron dan Delta selama musim dingin, termasuk pengujian COVID-19 di rumah yang didanai perusahaan asuransi dan persyaratan baru untuk pelancong internasional.
Pemerintah AS akan mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan swasta, untuk mengganti 150 juta pelanggan mereka untuk biaya tes COVID-19 yang dijual bebas di rumah, kata pejabat administrasi, dan membuat 50 juta tes tersedia gratis melalui klinik pedesaan dan pusat kesehatan untuk yang tidak diasuransikan.
Penggantian untuk tes tidak akan dimulai, namun, sampai Januari, melewatkan periode liburan penting ketika banyak keluarga dan kelompok berkumpul di dalam ruangan.
"Kami akan melawan varian ini dengan sains dan kecepatan, bukan kekacauan dan kebingungan," kata Presiden Biden di National Institutes of Health di Maryland, sambil memperingatkan infeksi akan meningkat pada musim dingin mendatang, mengutip Reuters 3 Desember.
"Tindakan yang saya umumkan adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh semua orang Amerika dan harus menyatukan kita dalam perang melawan COVID-19," tandasnya.
Pemerintah mendesak semua orang Amerika yang memenuhi syarat untuk divaksinasi atau mendapatkan suntikan booster, guna melawan virus dan melindungi dari Omicron, yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. AS berencana untuk meningkatkan situs vaksinasi keluarga dan memperluas ketersediaan di apotek.
Kurang dari 60 persen populasi AS, atau 196 juta orang, telah divaksinasi sepenuhnya, salah satu tingkat terendah di antara negara-negara kaya. Pemerintah mengatakan tambahan 100 juta memenuhi syarat untuk booster.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, semua orang dewasa yang divaksinasi harus mendapatkan dosis booster, mengingat berkurangnya perlindungan dari waktu ke waktu dan munculnya varian Omicron.
Amerika Serikat juga berencana untuk mewajibkan penumpang internasional yang masuk untuk diuji COVID-19 dalam satu hari keberangkatan, terlepas dari status vaksinasi. Persyaratan masker di pesawat, kereta api dan kendaraan umum akan diperpanjang hingga 18 Maret.
Rencana baru ini juga akan meningkatkan perawatan bagi mereka yang terkena COVID-19, melipatgandakan jumlah 'tim respons lonjakan' yang menyediakan staf tambahan di rumah sakit yang dibanjiri pasien menjadi 60 dari level saat ini, ujar Presiden Biden.
"Ini akan mempercepat lebih banyak obat yang direkomendasikan oleh dokter sungguhan bukan ahli teori konspirasi," tambahnya.
Upaya untuk memperluas pengujian dan vaksinasi datang ketika dunia menghadapi ancaman baru dari varian Omicron, dan Amerika Serikat menghadapi budaya anti-vaksinasi yang mengakar kuat dan didorong secara politis.
Baca juga:
- Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci: Terlalu Dini Mengatakan Varian Omicron Sebabkan Penyakit Parah
- Pakar Penyakit Afrika Selatan Sebut Penularan Varian Omicron Bisa Kalahkan Varian Delta
- CEO Moderna Stéphane Bancel Sebut Vaksin COVID-19 Kemungkinan Kurang Efektif Terhadap Varian Omicron
- Dokter Afrika Selatan Sebut Pasien Varian Omicron Miliki Gejala Sangat Ringan, Dapat Dirawat di Rumah
Kekhawatiran tentang varian tersebut telah menggempur pasar keuangan dan menciptakan keraguan tentang kecepatan pemulihan ekonomi global saat pandemi berlanjut.
Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut dan cara-cara untuk meningkatkan pengujian dan vaksinasi yang akan bergantung pada tingkat keparahan varian, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
Untuk diketahui, lebih dari 786.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Amerika Serikat, termasuk 37.000 pada Bulan November saja.