DPR Minta Pemerintah Lakukan Riset soal Varian Omicron karena Publik Mulai Tak Peduli
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta pemerintah serius melakukan riset terhadap potensi penyebaran COVID-19 varian baru Omicron.
Menurutnya, Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) harus mengkoordinasikan semua lembaga penelitian virologi untuk melakukan pemantauan jam per jam perkembangan varian Omicron ini.
Mulyanto mengingatkan, pemerintah jangan mengulang kesalahan terdahulu yang menganggap remeh dampak penyebaran varian Delta. Pemerintah, kata dia, harus bekerja berdasarkan riset dan data, bukan berdasarkan kira-kira.
"Saat ini WHO sudah mengkategorikan varian Omicron sebagai varian of concern (VoC) yang meningkat dari sebelumnya sebagai varian of interest (VoI). Karena itu -emerintah harus memberi perhatian yang serius terhadap perkembangan virus ini. Pemantauan hasil penelitian omicron dari lembaga ternama di dunia harus dilakukan jam per jam. Sudah bukan lagi hari per hari," ujar Mulyanto, Kamis, 2 Desember.
Politikus PKS itu menegaskan, pemerintah semestinya memiliki data yang lengkap dan akurat terkait kecepatan penyebaran, teritorial penyebaran yang telah terjadi, serta karakteristik, perilaku maupun keganasannya. Termasuk efek dari varian omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.
"Apalagi pandemi, sudah berjalan hampir dua tahun dan kita semakin bepengalaman dalam mengelola kondisi ini. Tentunya semakin hari, manajemen pandemi kita harus semakin baik," tegas Mulyanto.
Baca juga:
Mulyanto menilai, pemerintah harus bisa menunjukan kesungguhan kerja kepada publik agar tidak berkembang prasangka yang negatif. Pemerintah, kata dia, harus memahami tingkat kepercayaan publik pada perkembangan kasus Omicron ini sangat rendah.
"Itu karena sebelumnya beredar kabar ada dugaan oknum pejabat Pemerintah yang terlibat dalam bisnis PCR dan vaksin," kata Mulyanto.