MKD Minta Kapolres Bandara Dievaluasi Polda Metro Jaya, Arteria Dahlan: Saya Gak Kenal, Belum Pernah Ketemu
JAKARTA - Perselisihan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dengan wanita yang mengaku keluarga jenderal bintang tiga, Anggiat Pasaribu, sudah menemui jalan damai.
Anggiat, dilaporkan telah mencabut laporan terhadap ibunda Arteria di Polres Bandara Soekarno Hatta setelah adanya upaya mediasi.
Namun, persoalan kini merambat ke masalah etika Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Edwin Hariandja. Pasalnya, polisi tidak bisa memanggil Arteria begitu saja untuk dimintai keterangan.
Menurut UU MD3 Pasal 245 ayat 1, pemeriksaan anggota DPR harus melalui izin tertulis presiden atas pertimbangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Artinya, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta dinilai menyalahi UU yang berlaku.
Selain itu, saat kejadian Polres Bandara sempat tidak melayani Arteria karena belum mengaku sebagai anggota dewan. Polres justru lebih mendahulukan Anggiat yang mengaku keluarga jenderal bintang tiga.
Masalah itu kini menjadi sorotan MKD DPR. Pimpinan MKD pun meminta Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Edwin Hariandja dievaluasi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal M Fadil Imran.
Mengetahui hal itu, Arteria mengaku belum kenal dan belum pernah bertemu dengan sosok Kapolres Kombes Edwin. Arteria hanya menyebut, pada saat kejadian unsur di Polres Bandara Soekarno-Hatta seolah 'takut' dengan wanita keluarga jenderal itu.
"Saya belum pernah ketemu pak kapolresnya. Perlakuan berbeda itu di subsektor terminal dua. Perlakuan terlihat pada saat polisi dimaki-maki ibu itu tapi diam saja. Seolah-olah polisi datar semua disitu yang hebat mereka," ujar Arteria di Gedung DPR, Rabu, 24 November.
Sebagai anggota komisi yang bermitra dengan Polri, Arteria belum bisa berkomentar soal keberatan MKD DPR atas sikap Kapolres Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, hal itu akan dibahas selanjutnya.
"Kalau evaluasi pak Kapolres saya pikir nanti kita bicarakan, saya belum kenal siapa," kata politikus PDIP itu.
Baca juga:
- Belum Ada Pembangunan Sampai Sekarang, Target ITF Sunter Beroperasi Molor Dua Tahun
- Angin Kencang dan Banjir Rusak Saluran Irigasi dan Rumah Warga di Dua Kecamatan di Sukabumi
- Polres Jayawijaya Berikan Bantuan Sembako ke Warga Terdampak Bencana di Yahukimo, Papua
- 'Hidup Presiden Indonesia', Pekik Buruh di Depan Balai Kota Sambut Kedatangan Anies Baswedan
Sebelumnya, Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman menyesalkan sikap Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Edwin Hariandja, dalam hal melayani masyarakat yang hendak melapor. Dia lantas meminta Kapolda Metro Jaya mengevaluasi anak buahnya itu.
"Kita sesalkan kalau beliau mematuhi UU nya, Kapolres Bandara kami minta dievaluasi oleh Polda Metro Jaya orang ini," kata Habiburokhman di Gedung DPR.
Habiburokhman mengatakan memang ada pembedaan perlakuan kepada Arteria sebelum dan sesudah mengaku sebagai anggota DPR RI. Di mana, pihak Polres Bandara melayani lebih dulu orang yang mengaku berpangkat ketimbang masyarakat sipil biasa.
"Itu salah satu yang perlu kita evaluasi. Saya sebagai anggota Komisi III menyampaikan kepada Pak Kapolda, bagaimana standarnya kalau orang ngaku bintang dilayani dulu daripada orang yang mengaku sebagai rakyat," tandasnya.