Medco Energi Milik Konglomerat Arifin Panogoro Punya Sejumlah Agenda Proyek EBT dalam 5 Tahun Mendatang
JAKARTA - Perusahaan migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) punya sejumlah agenda dalam menggarap proyek energi baru terbarukan (EBT). Hal tersebut dilakukan perusahaan milik konglomerat Arifin Panigoro ini dalam lima tahun mendatang.
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro mengungkapkan, untuk pengembangan EBT di masa mendatang, Medco bakal fokus pada energi surya dan geotermal.
"Dalam lima tahun ini at least ada dua proyek besar yang kami kerjakan, satu proyek di Pulau Bulan untuk ekspor ke Singapura dan di Bali ada [PLTS] dengan kapasitas 50 MW," ujar Hilmi dalam diskusi The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021, dikutip Selasa 23 November.
Proyek di Pulau Bulan, Kepulauan Riau, digarap melalui anak usahanya, PT Medco Power yang bekerjasama dengan Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd untuk ekspor listrik berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke Singapura.
Proyek tersebut memiliki kapasitas 670 MWp sebagai tahap awal, yang akan menyediakan listrik setara dengan 100 Megawatt (MW) non-intermittent ke Singapura.
Hilmi mengungkapkan, investasi untuk proyek ini berkisar 800 juta dolar AS, termasuk teknologi baterai untuk PLTS. Bukan hanya itu, sejumlah proyek lain bakal dikembangkan, yakni konstruksi Solar PV di operasi tambang Sumbawa berkapasitas 26 MWp. Proyek ini diperkirakan rampung pada Maret 2022.
Baca juga:
- Medco Energi, Perusahaan Milik Konglomerat Arifin Panigoro Ini Bentuk Aliansi Strategis dengan Perusahaan Listrik Jepang
- Medco Energi, Perusahaan Milik Konglomerat Arifin Panigoro Ini Rugi Rp2,69 Triliun di 2020
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Arifin Panigoro Ini Mau Buyback Saham Senilai Rp130,5 Miliar
- Medco Energy, Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Arifin Panigoro Ini Koordinasikan Pengeboran Migas di Pamekasan
Kemudian, pengeboran sumur panas bumi keenam oleh Medco Power untuk PLTP Blawan Ijen. Pengeboran ini diharapkan menghasilkan energi listrik 110 MW.
"Mungkin total investasi sekitar 1,3 miliar dolar AS in the next five years yang sudah di atas kertas sekarang ini sedang dikerjakan," jelas Hilmi.
Lebih lanjut kata Hilmi, untuk jangka panjang ada sejumlah program yang juga terus dilakukan perusahaan demi mengurangi emisi gas rumah kaca di lingkup perusahaan.
Selain mulai menggantikan kendaraan operasional perusahaan dari semula berbasis bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik, Medco mulai mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih untuk operasional pertambangan.