JAKARTA - Perusahaan pertambangan dan energi PT Medco Energi Internasional Tbk berhasil membalikkan posisi rugi di semester I 2020, menjadi laba pada enam bulan pertama 2021.
Dalam laporan keuangan Medco Energi, dikutip Selasa 26 Oktober, perusahaan milik konglomerat Arifin Panigoro ini membukukan pendapatan senilai 636,29 juta dolar AS. Realisasi itu naik 11,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai 569,80 juta dolar AS.
Emiten dengan kode saham MEDC ini pun membukukan laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai 37,16 juta dolar AS atau sekitar Rp531,8 miliar, berbalik dari posisi rugi pada semester I 2020 yang senilai 125,27 juta dolar AS.
Direktur & CEO Medco Roberto Lorato mengatakan peningkatan hasil kinerja semester pertama ditopang oleh perbaikan harga dan permintaan gas domestik pasca lockdown ekonomi di Indonesia.
"Saat ini kami telah mempublikasikan Strategi Perubahan Iklim beserta langkah-langkah awal untuk memenuhi komitmen Medco Energi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada tahun 2050 dan Scope 3 pada tahun 2060," ujar Roberto dalam siaran pers.
BACA JUGA:
Sementara itu, Presiden Direktur Hilmi Panigoro menambahkan bahwa peningkatan kinerja perusahaan sangat diapresiasi. Adapun, pengumuman Proyek Tenaga Surya di Pulau Bulan akan menjadi langkah lanjutan terhadap Strategi Climate Change perseroan.
"Saya sepenuhnya mendukung komitmen Medco Energi untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050,” ujar Hilmi.
Lebih lanjut, EBITDA yang ditorehkan MEDC pada semester I 2021 senilai 318 juta dolar AS, meningkat 15 persen secara tahunan utamanya ditopang oleh kenaikan harga komoditas.
Adapun, harga minyak mentah senilai 62,3 dolar AS per barel naik 61 persen secara tahunan dan harga rata-rata gas senilai 5,9 dolar AS per mmbtu alias naik 8 persen secara tahunan.