Demam Berdarah di Tangerang Terus Melonjak, Bulan Ini Menyentuh 21 Kasus
TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyebutkan, sejak bulan Agustus hingga Oktober terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Di bulan Agustus terdapat sembilan kasus, September 12 kasus dan Oktober 21 kasus.
Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tangerang, Harmayani mengatakan, bila dikalkulasikan, sejak Januari-Oktober terdapat 146 kasus. Harmayani meminta pada masyarakat utnuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
"Masyarakat diimbau untuk melakukan pembersihan halaman rumah dan lingkungan karena telah terjadi peningkatan kasus. Sebab kasus ini dapat berisiko pada kematian bila tak ditangani dengan tepat dan cepat," katanya di Tangerang, Antara, Senin, 22 November.
Dinas Kesehatan sejak Oktober lalu sudah menginstruksikan sejumlah stakeholder mulai dari rumah sakit dan puskesmas untuk saling berkoordinasi terkait penanganan kasus. Setiap kecamatan, kelurahan dan puskesmas wajib bekerja sama menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 4M Plus.
Baca juga:
- Angin Kencang dan Banjir Rusak Saluran Irigasi dan Rumah Warga di Dua Kecamatan di Sukabumi
- Polres Jayawijaya Berikan Bantuan Sembako ke Warga Terdampak Bencana di Yahukimo, Papua
- 'Hidup Presiden Indonesia', Pekik Buruh di Depan Balai Kota Sambut Kedatangan Anies Baswedan
- Ragam Respons Anies yang Enggan Jawab Tiap Kali Ditanya Soal Formula E
"4M Plus, yaitu memantau jentik di tempat-tempat berpotensi bertelur, menguras atau membersihkan, menutup penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas hingga melakukan sederet pencegahan gigitan nyamuk DBD," jelasnya.
Kata Harmayani, dinkes juga telah mengimbau untuk segera melaporkan ke Puskesmas kurang dari 24 jam jika ditemukan kasus DBD di wilayahnya.
"Selanjutnya, ditugaskan pada Puskesmas untuk melakukan inspeksi ke lokasi kejadian dan melakukan pencegahan ke wilayah sekitar dg melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) ditempat ditemukannya jentik di sekitar kasus. Sehingga, tidak berkelanjutan terjadi penyebaran DBD," katanya.
Ia pun mengimbau, masyarakat Kota Tangerang untuk peduli melakukan pencegahan pada kasus DBD ini, jangan sampai anggota keluarga terjangkit gigitan nyamuk DBD.
"Jaga kebersihan rumah, terutama pemberantasan nyamuk di tempat penampungan air harus dilakukan pada masing - masing rumah dengan menggiatkan satu rumah satu juru pemantau jentik ( jumantik). Perkuat PHBS dengan perhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Lakukan gerakan jumantik ini bersama dengan para warga kampung, untuk bisa saling jaga," katanya.