Menparekraf Beri Bantuan Alat Pertukangan Produksi Alat Musik Tradisional Batak
MEDAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno memberi bantuan alat pertukangan untuk membuat alat musik tradisional batak di Humbang Hasundutan, Sumut.
"Saya mengapresiasi Sanggar Delloid di Humbang Hasundutan, Sumut yang mempertahankan alat musik tradisional.Untuk itu bantuan alat pertukangan diberikan untuk membantu peningkatan produksi dan mutu alat musik tradisional itu," ujarnya di Humbang Hasundutan dikutip Antara, Kamis, 18 November.
Bantuan alat pertukangan yang diberikan seperti bor listrik, alat ampelas, ketam listrik, alat pemotong kayu, dan lainnya.
Bantuan alat itu diharapkan dapat mendukung Sanggar Delloid membuat lebih banyak dan berkualitasnya alat musik tradisional itu seperti hapetan (hasapi) dan sarune bolon.
Pelestarian alat musik tradisional sangat diperlukan untuk menjaga agar kebudayaan di Indonesiq tidak hilang ditelan zaman.
Saat Sandiaga mendengar cerita soal Sanggar Delloid dan pengurus serta anak-anak muda kreatif di Desa Wisata Tipang, Humbang Hasundutan yang bertahan menggunakan dan membuat alat musik tradisional itu, langsung tertarik dan mengunjungi sanggar tersebut.
Baca juga:
- Anggaran Pengadaan IT Rp39 Miliar Dikritik, Wagub DKI: Sekarang Kan Eranya Digital
- Cerita di Balik Terjadinya Diskusi Dadakan Mega dan Prabowo di Istana
- Anggota MUI Diciduk Densus 88, Muhammadiyah: Kita Serahkan pada Proses Hukum yang Betul-betul Adil
- Tak Cuma ke Wakil Ketua DPRD, Pemprov DKI Juga Anggarkan Dana Hibah Rp480 Juta ke Yayasan Ayah Wagub Riza
Dia menyebutkan, saat ini sangat sulit mencari masyarakat yang mau melestarikan budaya asli bangsa.
Karena itu, sambung Sandiaga, Sanggar Dlloid perlu diapreasiasi karena menjadi salah satu bagian atau kelompok yang mempertahankan warisan budaya daerah.
"Saya bangga dengan sanggar Dlloid yang masih melestarikan alat musik khas batak hingga saat ini," katanya.
Sandiaga menyebutkan, sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dia memang sedang dan terus mencari tahu apa tantangan yang dihadapi desa dalam mengembangkan paket wisata dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Ketika mendapatkan informasi kalau Desa Wisata Tipang sangat membutuhkan alat-alat pertukangan. untuk membuat alat musik tradisional itu, maka langsung dibantu.
Dengan bertambahnya alat-alat pembuatan, Sanggar Delloid, para pengurus pokdarwis, serta anak-anak muda di Desa Wisata Tipang semakin bersemangat melestarikan alat musik tradisional Batak, dan memperkenalkannya ke dalam dan luar negeri.
"Dengan semakin terkenal, produksi bisa ditingkatkan sehingga ke depannya juga bisa membuka lapangan pekerjaan dan otomatis menjadi penggerak ekonomi, " kata Sandiaga.