Garuda Indonesia Sedang Renegosiasi dengan Para Lessor dan Kreditur, Pengamat: Masyarakat Jangan Beri Aura-Aura yang Mempersulit
JAKARTA - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengajak semua pihak untuk mendukung renegosiasi Garuda Indonesia dengan para lessor (pihak yang menyewakan atau menyediakan jasa sewa pesawat) dan kreditur hingga titik akhir.
"Menurut saya terkait Garuda itu, biarkanlah mereka (tim negosiator) menyelesaikan proses renegosiasi dengan para pemberi sewa pesawat atau lessor dan kreditur hingga titik akhir," ujar Toto dalam Focus Group Discussion di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 18 November.
Toto juga mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat Indonesia agar jangan memberikan aura-aura yang kurang lebih tidak mendukung proses renegosiasi Garuda yang sedang berjalan saat ini.
Kalau negosiasi sedang berjalan, alangkah baiknya jangan ada berita-berita yang tidak mendukung. Proses negosiasi Garuda belum selesai dan sedang berjalan, sehingga kalau ada pendapat atau berita yang tidak mendukung seperti itu maka hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan pihak kreditor dan lessor terkait kesungguhan pemerintah serta bangsa Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan Garuda.
"Jadi janganlah menimbulkan aura-aura yang mengarah atau dapat mempersulit jalannya negosiasi Garuda Indonesia dengan kreditur dan lessornya," kata Toto.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat hukum Nien Rafles Siregar yang mengimbau agar masyarakat Indonesia dan semua pihak memberikan keleluasaan kepada Garuda Indonesia serta tim negosiasi dalam melakukan restrukturisasi maupun renegosiasi.
Secara umum perusahaan dan maskapai besar dunia saat ini mengalami kesulitan akibat terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga:
- Kabar Gembira dari Wakil Erick Thohir: Meski Sekarang Masih Hancur Lebur, Garuda Indonesia Diproyeksi Pulih pada 2023 saat Pandemi Mereda
- Seluruh Pesawat Garuda Indonesia Terancam 'Dikandangin' alias Di-Grounded, Ini Komentar Wamen BUMN Tiko
- Peter Gontha Buka-bukaan Surat Resign dari Posisi Komisaris Garuda, yang Ditujukan kepada Konglomerat Chairul Tanjung Bos Trans Airways
- Restrukturisasi Utang Garuda Indonesia Tak Semudah Krakatau Steel hingga Waskita, Wamen BUMN: Kreditur Garuda Mayoritas Asing
"Kita harus memberikan keleluasaan untuk melakukan restrukturisasi baik di luar maupun lewat pengadilan dalam konteks penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU," kata Rafles.
Anggaplah PKPU ini, lanjut dia, semacam upaya untuk menghindari hal terburuk dan memberikan napas baru. Kalau ini terjadi, kemudian restrukturisasi terjadi menyeluruh kepada siapapun baik lessor hingga pemasok dan sebagainya.
"Kalau ini bisa dimaksimalkan, menurut saya itu baik sekali," katanya.
Sebelumnya Kementerian BUMN sedang memperjuangkan proses negosiasi dengan para pemberi sewa pesawat atau lessor dan pemilik piutang terkait penyelamatan Garuda Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa negosiasi dengan para pemilik piutang adalah cara yang diharapkan. Kalau ini berhasil maka Garuda akan tetap bisa jalan. Saat ini Kementerian BUMN berfokus dan mengutamakan terlebih dahulu pada opsi negosiasi dengan para lessor dan pemilik piutang Garuda.