Binance Pasang Iklan “Crypto is Evil” di Sejumlah Media Cetak Utama, Serukan Perlindungan untuk Pengguna Kripto
JAKARTA – Bursa kripto terbesar di dunia, Binance melakukan kampanye “10 Hak Mendasar Bagi Pengguna Kripto” dengan memasang iklan bertajuk “Crypto is Evil” di sejumlah media cetak utama seperti New York Times, Washington Post, dan Financial Times.
Kesepuluh hak dasar tersebut diklaim “bisa digunakan sebagai panduan dalam diskusi peraturan dan pengembangan kerangka kerja global untuk pasar kripto.” Binance meyakini bahwa hak-hak pengguna yang dikampanyekan itu dapat dijadikan panduan untuk pembahasan yang lebih produktif dengan sejumlah industri besar yang meliputi “bursa kripto, inovator blockchain, regulator, dan pemimpin dunia.”
Binance menilai bahwa masa depan kripto harus difokuskan pada pengguna. “Hak pelanggan, seperti yang dijelaskan dalam serangkaian iklan yang diterbitkan hari ini secara global, dimaksudkan untuk memastikan akses yang aman ke teknologi yang muncul, likuiditas, dan platform yang aman di antara langkah-langkah lain untuk 'melindungi pengguna tanpa membatasi pertumbuhan dan inovasi,” tulis perusahaan.
Dalam kampanye iklan “Crypto is Evil” itu terdapat pernyataan menarik yang berbunyi: “Ketika membahas kripto, jangan biarkan headline berita membodohi Anda. Ada dunia di luar bitcoin dan dogecoin, di mana peluang finansial dapat diakses oleh semua orang, bukan hanya segelintir orang yang memiliki hak istimewa. Kripto adalah milik kita semua.” Kemudian pada bagian bawah tulisan tersebut disebutkan ke-10 hak mendasar bagi pengguna kripto.
Baca juga:
“Regulasi dan inovasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kami ingin melakukan segala kemungkinan sebagai industri untuk bekerja dengan regulator dan pemimpin dunia untuk mengidentifikasi apa yang akan menjadi kebijakan regulasi yang efektif, yang paling penting, melindungi pengguna dan mendorong inovasi,” tulis CEO Binance Changpeng Zhao yang akrab disapa CZ.
Foto iklan “Crypto is Evil” juga diunggah oleh CZ di akun Twitter-nya. Dia menambahkan keterangan “Iklan pertama kami, di Financial Times.”
Meski Binance mulai fokus pada pengguna supaya mendatangkan lebih banyak pengguna lagi, sejumlah regulator di berbagai negara telah menegur Binance yang beroperasi tanpa izin di Inggris, Kanada, Belanda, Lithuania, Italia, Singapura, Hong Kong, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan. Otoritas AS dilaporkan tengah menyelidiki Binance terkait adanya kemungkinan manipulasi pasar di kalangan internal perusahaan.