Produsen Makanan Ringan, Siantar Top Milik Konglomerat Shindo Sumidomo Raup Penjualan Rp3,04 Triliun di Kuartal III 2021
JAKARTA - PT Siantar Top Tbk (STTP) berhasil membukukan peningkatan kinerja pada kuartal III 2021. Penjualan dan laba produsen makanan ringan milik konglomerat Shindo Sumidomo ini tumbuh signifikan di sembilan bulan pertama tahuni ini.
Dalam laporan keuangan Siantar Top yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 17 November, penjualan neto STTP tercatat tumbuh 8,05 persen menjadi Rp 3,04 triliun di kuartal III 2021. Sebelumnya, penjualan neto Siantar Top hanya mencapai Rp 2,81 triliun per 30 September 2020.
Penjualan neto STTP berdasarkan produk, masih ditopang oleh pengolahan makanan yang mencapai Rp2,83 triliun. Angka ini naik 10,41 persen dari realisasi sebelumnya Rp2,56 triliun di kuartal III 2020.
Kemudian ada juga penjualan dari pendukung lainnya senilai Rp210,80 miliar, yang tercatat menurun 16,01 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Tumbuhnya penjualan neto, ikut mendorong peningkatan pada beban pokok penjualan perusahaan. Di kuartal ketiga tahun ini beban pokok penjualan STTP terpantau naik 13,37 persen, dari semula Rp2,02 triliun menjadi Rp2,30 triliun.
Baca juga:
- https://voi.id/ekonomi/57794/produsen-makanan-ringan-siantar-top-milik-konglomerat-shindo-sumidomo-raup-penjualan-rp3-84-triliun-di-2020
- https://voi.id/ekonomi/103928/perusahaan-sawit-milik-konglomerat-peter-sondakh-raup-pendapatan-rp2-13-triliun-di-kuartal-iii-2021
- https://voi.id/ekonomi/104723/kamu-harus-tahu-emtek-milik-konglomerat-eddy-kusnadi-sariaatmadja-ubah-nama-omni-hospitals-jadi-emc-hospitals
- https://voi.id/ekonomi/104298/produsen-cat-avian-milik-konglomerat-hermanto-tanoko-bakal-habiskan-rp750-miliar-bangun-pabrik-ketiga
- https://voi.id/ekonomi/104899/perusahaan-kertas-milik-konglomerat-eka-tjipta-widjaja-raup-penjualan-rp35-6-triliun-dan-laba-rp5-55-triliun-di-kuartal-iii-2021
[/see_also
Di sisi lain, Siantar Top juga masih mencatatkan pembengkakan pada beban penjualan sebesar 45,55 persen menjadi Rp199,33 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu beban penjualan STTP hanya sebesar Rp136,94 miliar.
Namun, beban umum dan administrasi berhasil turun tipis 4,97 persen dari sebelumnya Rp 100,71 miliar menjadi Rp95,70 miliar. Dengan demikian, STTP pun harus mencatatkan penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar 9,61 persen, menjadi Rp433,31 miliar pada akhir September lalu.