Jenderal Andika Beri Tugas untuk Prajurit TNI yang Tertembak KKB Papua: Harus Sembuh 100 Persen
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyemangati Letda Inf Rudi Sipayung, prajurit TNI AD yang mengalami luka serius akibat tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
"Tugasnya adalah sembuh seratus persen, harus bisa ya, supaya bisa kembali tapi tidak akan saya kembalikan ke sana," kata Jenderal Andika saat menjenguk Letda Inf Rudi Sipayung, di RSPAD Gatot Soebroto melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 11 November.
Usai tertembak, Letda Inf Rudi Sipayung langsung dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk mendapatkan penanganan intensif. Saat ini kondisi prajurit TNI AD tersebut secara umum cukup stabil.
Selain mengalami luka tembak di bagian dada kanan sebelah atas, Letda Rudi diketahui juga terpapar COVID-19. Tim dokter RSPAD secara bertahap melakukan tindakan demi kesembuhan personel TNI tersebut.
Selain memberikan dukungan moril untuk segera pulih, KSAD Jenderal Andika Perkasa juga memberikan bantuan untuk keluarga Letda Inf Rudi Sipayung guna mendukung proses pemulihannya.
Baca juga:
- 10.227 Warga Kudus Belum Melakukan Perekaman e-KTP
- Tuntutan GP Ansor kepada Pemkab Kudus: Tutup Diskotek, Kelab Malam, Pub dan Karaoke secara Permanen
- Bupati Kudus Minta Kunjungan ke Museum Kretek Masuk Kurikulum Supaya Kenal Sejarah Produksi Rokok
- Ganjar Bantah Vaksin Kedaluwarsa Akibat Terlambat Distribusi
Calon Panglima TNI tersebut juga memberi hadiah berupa pemindahan tugas ke daerah asal Letda Inf Rudi Sipayung, agar bisa menjalankan tugas lebih maksimal dan dekat dengan keluarga.
Sementara itu, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM dr Arief Widya Taufiq mengatakan saat pertama kali tiba di RSPAD Gatot Soebroto kondisi Letda Rudi Sipayung stabil.
"Ya, jadi beliau terkena juga COVID-19. Kami observasi terus kami amati dari waktu ke waktu yang paling utama sekarang adalah bagaimana mencegah infeksi dan menangani COVID-19 dulu," ujar dia pula.