Respons Jenderal Andika Soal Tewasnya Prajurit TNI di Papua
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa/Antara

Bagikan:

JAKARTA - Satu prajurit Tentara Nasional (TNI) Sertu Ari Baskoro tewas setelah tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Aksi brutal ini terjadi pada Sabtu, 20 November pagi.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, akan membahas persoalan tersebut. Kemudian, Jenderal Andika menyebut akan mengevaluasi cara pendekatan TNI dalam menangani KKB Papua.

"Itu adalah hal yang akan saya putuskan perubahan, sesuai apa yang pernah sama sampaikan di fit and proper test. Memang itu rencana saya," kata Jenderal Andika di Mabes TNI, Jakarta, Senin, 22 November.

Hal ini juga pernah disampaikan Jenderal Andika usai dilantik menjadi Panglima TNI. Jenderal Andika mau memperlakukan Bumi Papua sebagaimana Provinsi lain di Indonesia.

Kemudian, Jenderal Andika mengatakan, TNI akan berpedoman pada Undang Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dalam menangani KKB Papua.

"Karena apa kita sudah mengamati. Tapi kita akan lakukan suatu pendekatan yang berbeda," kata Jenderal Andika.

Andika berharap pendekatan yang berbeda akan menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi. "Saya harap akan lebih efektif," ujar Jenderal Andika.

Kejadian ini bermula saat KKB Papua menyerang markas Komando Rayon Militer (Koramil) Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Sabtu, 20 November.

Dalam peristiwa ini, dua prajurit menjadi korban. Mereka Sertu Ari Baskoro, dan Danramil Suru-suru Kapten Inf Arviandi. Sertu Ari Baskoro tewas setelah tertembak, sementara Arviandi mengalami luka.