JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan, oknum prajurit TNI yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua membawa 70 butir amunisi beserta magasin saat kabur dari posnya pada Februari 2021.
Oknum prajurit TNI yang membelot ke KKB berinisial LYM yang berpangkat terakhir pratu itu merupakan anggota di Batalyon Infanteri 410/Alugoro.
"Senjata dia tinggal, tetapi dua magasin dengan isi 70 butir amunisi 5,56 milimeter. Itu yang dibawa," kata KSAD Jenderal Andika Perkasa, Selasa, 20 April.
Peristiwa ini menjadi evaluasi bagi TNI AD. Prajurit yang membelot ke KKB Papua diketahui baru masuk ke kesatuan TNI pada tahun 2015.
"Yang bersangkutan berusia 24 tahun, lahir dan besar di Wamena, dan ditempatkan setelah bertugas di salah satu batalyon infantri di Jawa Barat,” tuturnya.
BACA JUGA:
Hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap oknum prajurit tersebut. Akan ada sanksi bagi prajurit yang membelot.
"Nah setelah 30 hari kita bisa memecat yang bersangkutan. Tetapi pencarian ke yang bersangkutan terus dilakukan baik secara fisik maupun elektronik dan saya dapat laporan keberadaan tapi masih secara umum ada di Papua," papar Andika.