Warga yang Sudah Divaksin Tetap Terinfeksi COVID-19, Korea Selatan Dorong Suntikan Dosis Penguat
JAKARTA - Korea Selatan mendorong warganya untuk mengambil suntikan penguat COVID-19 pada hari Rabu, karena lebih banyak orang tua jatuh sakit dan melaporkan infeksi pada individu yang telah divaksin, mendorong kasus serius dan kritis mendekati rekor.
Kasus virus corona yang parah melonjak dari pertengahan 300-an pada Oktober menjadi 460 pada Rabu, data resmi menunjukkan. Dari pasien yang sakit parah, lebih dari 82 persen berusia 60 tahun ke atas.
Son Young-rae, seorang pejabat senior kementerian kesehatan mengatakan pada konferensi pers, peningkatan tersebut belum menjadi ancaman bagi sistem perawatan kesehatan negara itu, karena ada hampir 500 tempat tidur ICU yang tersedia, mengutip Reuters 10 November.
Dia mengatakan, kecepatan peningkatan kasus yang parah dan ukuran total infeksi, terutama di antara yang tidak divaksinasi, adalah poin utama yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan penanganan di masa depan terhadap sistem perawatan kesehatan.
Kendati tingkat keseluruhan infeksi terobosan vaksin Korea Selatan tetap rendah pada 85,5 orang per setiap 100.000 yang diinokulasi.
Tapi, itu terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dipimpin oleh orang tua, karena perlindungan vaksin COVID-19 berkurang dari waktu ke waktu. Dan, sistem kekebalan kelompok yang lebih lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Dari total pasien serius dan kritis dengan infeksi terobosan vaksin dalam delapan minggu terakhir, 93 persen berasal dari mereka yang berusia 60 tahun ke atas, menurut data pemerintah.
Untuk diketahui, Negeri Ginseng telah memvaksinasi 640.232 penduduknya dengan dosis penguat, sejak program dimulai bulan lalu, terutama menggunakan vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna.
Sementara, Korea Selatan memulai pelonggaran pembatasan COVID-19 secara bertahap bulan ini, karena telah memvaksinasi sepenuhnya hampir 90 persen populasi orang dewasanya, atau 77 persen dari 52 juta penduduknya.
Pihak berwenang mengatakan, langkah pemutus lonjakan akan dikeluarkan ketika ada tekanan besar pada jumlah tempat tidur rumah sakit untuk merawat kasus-kasus serius, tetapi belum mengungkapkan ambang batas yang tepat.
Korea Selatan diketahui melaporkan 2.425 kasus baru pada Selasa. Total tercatat ada 385.831 kasus infeksi dengan 3.012 kematian akibat COVID-19 sejauh ini.