Sumur Resapan Saja Tak Cukup, Anies Baswedan Perlu Kerjakan 5 Hal Ini Atasi Banjir Jakarta
JAKARTA - Banjir yang menggenang sejumlah wilayah Ibu Kota seperti di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan beberapa hari lalu menunjukkan bahwa Pemprov DKI belum siap mengatasi banjir.
Setidaknya, itu yang dikatakan pengamat tata kota, Nirwono Joga. Sejauh ini, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkesan reaktif dalam menghadapi banjir.
Dalam artian, ketika musim hujan, jajaran Pemprov DKI baru bergerak seperti melakukan program Gerebek Lumpur dan penyedotan pompa ketika terjadi genangan.
Memang ada salah satu program yang digadang-gadang bisa membantu mengurangi genangan dan dikerjakan sejak lama, yakni sumur resapan atau drainase vertikal. Namun, menurut Nirwono, hal itu tak cukup.
"Pembangunan sumur resapan di tepi jalan yang sedang dibangun di mana-mana hanya membantu mengurangi genangan lokal, tetapi tidak mengurangi banjir secara signifikan," kata Nirwono saat dihubungi, Rabu, 10 November.
Baca juga:
- Catat! Dinas Dukcapil DKI Siap Datang ke Lokasi Urus Dokumen Warga Korban Banjir dan Kebakaran
- Anies Baswedan Butuh Langkah Ekstrem Tanggulangi Banjir, Percuma Sibuk Bangun Sumur Resapan
- Pengamat Minta Anies Baswedan Tidak Setengah-setengah Atasi Banjir, Bikin Sumur Resapan Mudah Tapi Tidak Efisien
- Sumur Resapan di Atas Trotoar Diledek, Wagub Riza Langsung Jelaskan Fungsinya
Untuk menanggulangi dan mengurangi dampak banjir di Ibu Kota, Nirwono merumuskan 5 program yang mesti dikerjakan Anies dengan segera.
1. Normalisasi sungai
Nirwono mendorong Anies membenahi 13 sungai utama dan melakukan normalisasi sungai. Selama empat tahun Anies menjabat, konstruksi normalisasi belum dilakukan. ANies mesti segera memulainya dengan merelokasi pemukiman warga.
"Perlu melebarkan dan mendalami sungai untuk mengatasi banjir kiriman yang terjadi kemarin, seperti di Rawajati dan Kebon Pala karena luapan Kali Ciliwung, serta Bintaro, Pondok Pinang, dan Petukangan utara karena luapan Kali Pesanggrahan," jelas Nirwono.
2. Revitalisasi situ, danau, embung, dan waduk
Anies, kata Nirwono perlu merevitalisasi 109 situ, danau, embung, dan waduk yang ada di Jakarta untuk bisa lebih menampung limpasan air dari sungai maupun saluran air terdekat.
3. Rehabilitasi saluran air kota
Nirwono menyarankan Anies merehabilitasi seluruh saluran air kota dan menghubungkannya dengan 109 situ, danau, embung, dan waduk yang ada.
"Rehabilitasi ini untuk menampung air dan cadangan air baku, serta untuk mengatasi banjir lokal seperti yang terjadi kemarin di Jalan Falatehan Blok M, Jalan Dharmawangsa, dan Jalan Panglima Polim," ungkap Nirwono.
4. Menambah RTH
Lalu, Anies juga mesti menambah titik ruang terbuka hijau (RTH) baru sebagai daerah resapan air kota untuk menampung limpasan air dari saluran air terdekat.
5. Restorasi kawasan pesisir pantai
Terakhir, Nirwono menyarankan Anies melakukan restorasi kawasan pesisir pantai sepanjang 500 meter ke arah daratan bebas bangunan dan permukiman "Hal ini untuk mengatasi banjir rob sepertu yang terjadi di RE Martadinata, Penjaringan dan Pluit," pungkasnya.