WHO Sebut Belum Ada 'Senjata Ampuh' Hadapi COVID-19
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, walaupun ada harapan besar terhadap vaksin, belum ada 'senjata ampuh' menghadapi COVID-19. Karenanya, perlu strategi yang tepat dalam waktu yang panjang hingga masuk ke kehidupan normal lagi.
Karenanya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak, semua negara perlu menegakkan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan melakukan pengujian.
"Pesan kepada orang-orang dan pemerintah jelas: 'Lakukan itu semua'," kata Tedros dilansir Reuters, Senin, 3 Agustus.
Ia mengatakan masker wajah harus menjadi simbol solidaritas di seluruh dunia.
"Sejumlah vaksin sekarang dalam uji klinis fase tiga dan kami semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi virus ini. Namun, saat ini belum ada 'senjata ampuh' untuk melawannya, mungkin tidak akan pernah ada," Tedros menegaskan.
Baca juga:
Sementara, Ryan mengatakan negara-negara dengan tingkat penularan yang tinggi, termasuk Brasil dan India, perlu bersiap untuk pertempuran besar melawan virus ini.
"Jalan keluarnya panjang dan membutuhkan komitmen yang berkelanjutan," ujar dia.
Para pejabat WHO mengatakan, tim investigasi telah menyelesaikan misi China, tempat virus itu berasal, untuk mengidentifikasi virus tersebut lebih lanjut.
Sebuah tim lebih besar yang terdiri dari para ahli China dan internasional yang dipimpin oleh WHO, direncanakan diterjunkan untuk mempelajari asal-usul virus di kota Wuhan, walaupun waktu dan pengaturannya belum jelas.