IPW: Dua Buronan Indonesia Tertangkap di AS
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, dirinya mendapat informasi ada dua buronan Indonesia yang tertangkap oleh pihak keamanan Amerika Serikat (AS).
"Informasi yang diperoleh IPW dari Amerika Serikat menyebutkan ada dua buronan Indonesia yang masuk dalam red notice yang sudah diketahui keberadaannya di Amerika Serikat dan sudah berhasil ditangkap," kata Neta dalam keterangan tertulis dilansir Antara, Jakarta, Senin, 3 Agustus.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber tersebut, kedua buronan itu ditangkap oleh pihak Imigrasi Amerika Serikat. Keduanya masuk dalam daftar "red notice" pada 2018.
Dia menyebut bahwa kedua buronan yang ditangkap masing-masing bernama Indra Budiman dan Sai Ngo NG.
Netta mengatakan Indra Budiman terjerat kasus dugaan penipuan dan pencucian uang terkait penjualan Condotel Swiss Bell di Kuta Bali. "Kasus tersebut, katanya, terjadi pada 2015 lalu," kata dia.
Rekan Budiman yang bernama Christopher Andreas Lie berhasil ditangkap oleh Subdit Fiskal Moneter dan Devisa Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Mei 2015. Kasus ini terungkap setelah keduanya diketahui menipu 1.157 orang dengan kerugian Rp800 miliar.
"Saat Christopher tertangkap, Indra berhasil kabur ke Korea Selatan dan kemudian ke Amerika Serikat hingga tertangkap," ujar Neta.
Sedangkan Sai Ngo NG terlibat kasus korupsi terkait pengajuan 82 KUR fiktif ke Bank Jatim Cabang Woltermonginsidi, Jakarta, pada 2015.
Neta berharap kedua buronan tersebut bisa segera diadili oleh Pemerintah Indonesia. Namun, kata dia, hingga saat ini pihak kepolisian nampaknya masih belum merespon terkait adanya informasi penangkapan itu.
"Tapi sayangnya hingga saat ini jenderal-jenderal Mabes Polri belum merespon penangkapan dua buronan kakap di Amerika Serikat itu," kata Neta.